Budayakan vote dan comment!!
Sebelum membaca!!
Happy reading!!!
________________
'Jangan memilihku untuk menjadi pacarmu karena aku tak mau, pilihlah aku menjadi istrimu karena aku mau'
-Quennice02Bel pulang sedari tadi sudah berbunyi, tapi Starla masih tetap di kelas sendirian berkutat dengan catatan yang belum selesai, Citra sedari tadi sudah pulang karena ada urusan mendadak.
Merentangkan tangan "Akhirnyaa...." menutup buku setelahnya menaruhnya didalam tas, mengecek jam berapa sekarang.
16:47
ternyata lumayan lama dia mencatat. kakinya bergegas keluar dari dalam kelas, diluar sepanjang koridor sudah sepi,kakinya menuruni tangga dan saat itulah dirinya baru menemui beberapa orang yang masih berada disekolah mungkin menunggu jemputan.
Melihat room chat yang ternyata sudah ada balasan. ternyata isi pesan tersebut mengatakan bahwa kakaknya tidak bisa menjemput dirinya terpaksa Starla pulang sendiri.
Berjalan kearah gerbang sekolah, Tidak sengaja matanya melihat keberadaan Sean yang sedang berjalan sendirian menuju kearah parkiran "Seann..." panggilnya.
Sang empu menoleh mengerutkan dahinya bingung lalu berjalan mendekat seperti yang dilakukan Starla "Kok belum pulang?" tanyanya setelah berada dihadapan Starla.
"Hehe ... tadi catatan ada yang belum selesai yaudah jadi nyatat dulu."
"Kebiasaan," ujar Sean sambil mengacak rambut Starla, sedangkan sang empu melotot marah sambil menepis tangan Sean.
"Jangan kebiasaan dehh!" serunya sambil cemberut, yang membuat Sean tersenyum tipis.
"Iya iya, lo pulang bareng siapa?" tanyanya.
Starla menunjukkan layar ponsel -nya kearah Sean, tadi dia sempat memesan taksi online.
"Batalin aja, gue yang antar lo."
"Gak usah, lo kan harus latihan basket jadi gue pulang sendiri aja." melihat Sean yang memakai baju basket dia bisa menebak kalau Sean ada latihan, lagipun dia juga tau kalau Sean merupakan ketua basket.
"Yaudah hati-hati."
Starla mengganguk setelah itu melenggang pergi. Sama hal nya dengan Sean yang kembali ke lapangan setelah menatap punggung Starla yang terus menjauh darinya.
"Woi darimana aja lo, udah ditungguin dari tadi juga," sungut Gabriel
"Sorry."
"Yaudah, mending latihan." Dendra menghampiri dan mengajak latihan.
**
'cklek'
Starla baru saja sampai, melenggang masuk kekamarnya, Starla tinggal berdua dengan abangnya di sebuah apartemen elit, kedua orang tuanya tinggal diluar negeri karena urusan pekerjaan lagipun orangtuanya sudah berdomisili di negeri tersebut.
Membaringkan badannya sambil memejamkan mata. Abangnya sudah pasti kuliah tak jarang pula Abang nya itu menginap dirumah temannya, jadinya ya dia sendirian disini.
Membuka mata mengerjab beberapa kali melirik ke arah jam, sudah malam dia ketiduran ternyata, beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang terasa lengket.
Dia baru keluar dari kamar mandi saat hp nya berbunyi, mengeceknya ternyata panggilan dari Sean, mengangkatnya.
"Halo."
"Gak lagi ngapain, habis mandi tadi."
"Paling bang Vano bentar lagi pulang kok."
"Iya-iya."
"Eh gak usah, gue gak papa kok sendiri." Starla menolak Sean yang ingin ke apartemennya, lagian ini sudah malam dia tidak enak dengan Sean.
"Kok rame sih?"
"Ohh, kirain apaan."
Percakapan itu berlangsung agak lama.
Sedangkan ditempat lain, ditempat Sean berada, musik dan suara-suara percakapan terdengar keras.
Masih ingatkan kalau Sean ada undangan ulang tahun dari Dipo, yap Sean sekarang ini lagi disana."Sen ayo gabung, lo lagi nelpon siapa sih?" Gabriel bertanya.
"Starla."
Gabriel hanya meng-ohriakan, "Yaudah deh gue balik kesana dulu." setelah itu Gabriel melenggang pergi meninggalkan Sean yang sekarang melanjutkan aktivitasnya, menelpon Starla.
**
Aku membuka mata saat mendengar notifikasi dari hp ku, ternyata dari orang itu lagi.
Starla
'bacot!'
'gak usah sok jail deh, ngak lucu'Setelah itu membuang hp ku asal, membenamkan muka ku ke bantal, kukira tadi Sean yang chat ternyata bukan. Tadi aku bertelphone cukup lama dengannya sebelum Sean bilang kalau dia ada urusan sebentar.
Bunyi pintu yang terbuka terdengar sampai ke kamarnya. kamarnya dengan pintu luar tidak begitu jauh ditambah apartemennya sepi seperti tidak ada kehidupan jadi pasti saja bunyinya terdengar jelas berbunyi.
Dia keluar dari kamarnya ingin mengecek, sampai disana dia melihat orang yang sudah ditunggunya sedari tadi sedang duduk di sofa dan menonton tv.
"Abangg."
Panggilnya dengan nada gembira, membuat sang empu yang dipanggil menoleh, benar saja itu abangnya dia kira abangnya tak kan pulang malam ini.
"Nih buat lo." Abangnya menyodorkan sebuah kotak.
Starla mengernyit "Ini apa?" tanyanya.
"Dari Sean, martabak spesial." bang Vano menekankan kata Spesial.
*Tbc*
Hai guys !
Maaf banget baru bisa up!'Author nya minta maaf mulu bosen!'
Hehe pasti kalian pikirin itu, iya sih aku nya terus minta maaf, ya gimana ya rasanya aku ngak punya ide buat ngelanjuttinnya , ini aja aku cicil, ditambah sekarang lagi ulangan jadi bikin pusing.
Udah itu aja curhatnya, gak banyak" kok :"v
KAMU SEDANG MEMBACA
SEAN'S(Completed)
Ficção Adolescente[PROSES REVISI] WARNING: Typo bertebaran,bahasa tidak baku,banyak bahasa kasar yang keluar. Menjadi cowok yang memiliki wajah tampan ditambah kapten bola basket menjadikannya most wanted sekolah, jajaran para cowok2 yang suka diincar oleh banyak kau...