Happy reading!!
Jangan lupa votment!! :)
Gratis ngak bayar!!
____________
Jangan pernah berjanji,jika kamu tak bisa menepati karena aku sudah pernah merasakannya
.
.
.
"Starla." seseorang memanggil namanya saat tengah sibuk berbincang-bincang. Ditolehkannya kepalanya ketempat sumber suara, ternyata Sean yang saat ini sedang berjalan kearah bangkunya.Starla sedikit mengernyit "kenapa?" tanyanya.
"Bisa bicara berdua aja?"
"Bisa."
Sean tersenyum tipis lalu mengisyaratkan Starla untuk mengikuti nya.
"Gue duluan ya," ucap Starla ke yang lainnya, lalu setelah itu melenggang pergi mengikuti Sean yang entah ingin menujuf kemana.
Starla mengernyit saat naik tangga, kenapa mereka naik tangga? Memangnya ingin kemana coba!? "kita mau kemana sih sen?" tanyanya.
"Ikut aja."
Baru lah Starla tau saat sudah sampai tujuan, ternyata mereka ke rooftop sekolah. Starla baru tau kalau sekolah ini memiliki rooftop, dia duduk disalah satu bangku yang tersedia disana. sepertinya rooftop ini sering dipakai oleh siswa.
"Gue baru tau sekolah ini punya rooftop," ucap Starla memecahkan keheningan yang ada.
Hening. Sean belum menyahut sama sekali, dia menatap lamat Starla lalu setelah itu menghela nafas pelan. Cukup lama hening tersebut tercipta sebelum Sean membuka percakapan kembali.
"Lo kapan balik?" tanya Sean to the point, dari tadi dirinya sudah ingin menanyakan tentang ini.
"Kemarin."
"Kenapa langsung masuk sekolah?"
"Ngak papa, gue cuma bosen dirumah."
Sean melihat Starla dalam "lo ..." nafasnya tercekat saat ingin menanyakan hal yang paling penting baginya "Lo udah sehat?"
Starla sesaat terdiam, namun pada akhirnya tersenyum "Gue gak akan berada disini kalau gue belum sehat," ucapnya beranjak berdiri, menuju kearah tepi rooftop menikmati angin sejuk yang berhembus dengan pemandangan yang bagus.
"Apa ingatan itu masih ada?" Sean sungguh penasaran. Sungguh dia sama sekali tak tau apapun yang terjadi di masa lalu, semua orang menutupinya. Termasuk kepadanya. Sean yang memang sudah berdiri sedari tadi di pinggir rooftop menoleh ke samping kearah Starla berdiri.
"Ingatan itu ... gak mesti gue ingat, karena itu bisa membuat malapetaka tersendiri buat gue." Starla tersenyum tapi Sean tau dimatanya ada emosi yang tersembunyi dan Sean tak berani untuk mengusik.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEAN'S(Completed)
Teen Fiction[PROSES REVISI] WARNING: Typo bertebaran,bahasa tidak baku,banyak bahasa kasar yang keluar. Menjadi cowok yang memiliki wajah tampan ditambah kapten bola basket menjadikannya most wanted sekolah, jajaran para cowok2 yang suka diincar oleh banyak kau...