Happy Reading!
Jangan lupa buat vote dan comment!
Sean memasuki rumahnya, dilihatnya Mamanya yang sedang nonton televisi, kakinya berjalan menghampiri setelah itu duduk tepat disamping mamanya.
"Ngapain Ma?" tanyanya, bermaksud basa-basi.
Mamanya menoleh "Kok baru pulang Sen?" bukannya menjawab pertanyaannya, Mamanya malahan bertanya balik.
"Tadi nongkrong dulu."
"Kamu itu udah kelas XII jangan suka kelayapan, fokus belajar sebentar lagi kamu itu udah ujian, masa main terus," nasehat Mamanya.
Sean meringis, Starla dan Mamanya ternyata sama saja "Iya ma."
"Kamu itu kalau dibilangin, bilang iya terusss sampai bosen Mama dengernya, padahal kenyataan nya gak nurut melulu," cecarnya, Mamanya memang sering menasehatinya, sampai Sean hafal akan nasehat yang keluar dari mulut mamanya itu.
"iya mah Iya, udah lah...nanti aja nasehatnya, Sean mau kekamar," kata Sean, berangkat dari tempat duduk nya.
"Dibilangin juga, udah sana ke kamar bosen Mamah nasehatin kamu, kepala batu," cecar Mamanya, menggerutu dengan sikap dan kelakuan anak pertamanya itu.
Sedangkan sang empu yang digrutu malahan pergi melenggang santai,meskipun sedikit tertawa akan gerutuan yang masih bisa didengarnya.
Sekejab dia sudah masuk kedalam kamarnya, mengambil handuk setelah melemparkan tas nya asal, dia segera memasuki kamar mandi ingin membersihkan badannya.
Selesai kegiatannya, Sean mengacak-acak rambutnya dengan handuk, sehingga rambutnya menjadi berantakan yang membuat dirinya err-seksi.
Mengambil hp dari nakasnya, mengutak-atik gadget nya tersebut sambil membaring badannya yang sedikit lelah ke kasur.
Hingga sebuah panggilan grup, membuatnya mengernyit, mengangkatnya dan disana dapat dilihatnya muka Kenan, Gabriel dan Dendra.
"Ngapain lo pakai ngajak vc segala." Sean sedikit bergidik geli, mendapati kenyataan bahwa mereka video call ber-empat yang dimulai dari Kenan.
"Yaelah Sen, sekali-kali napa."
"Kek gay, anjirr," sahut Dendra, muka cowok itu hanya terlihat setengah dengan layar belakang seperti di jalan.
"Lo dimana den?" tanya Sean.
"Di jalan."
"Mau kemana lo?" sahut Gabriel menimpali.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEAN'S(Completed)
Teen Fiction[PROSES REVISI] WARNING: Typo bertebaran,bahasa tidak baku,banyak bahasa kasar yang keluar. Menjadi cowok yang memiliki wajah tampan ditambah kapten bola basket menjadikannya most wanted sekolah, jajaran para cowok2 yang suka diincar oleh banyak kau...