Happy Reading!
Jangan lupa vote dan comment!
Seminggu kemudian
Sudah beberapa hari berlalu dari hari itu, sekarang mereka asik berkumpul di rumah tua tersebut. Tentang Manda mereka tak peduli dengan cewek tersebut. Toh cewek itu sudah diurus oleh kedua orang tua Starla.
Galang berdiri dari tempat duduknya lalu menghampiri Sean yang terduduk tak jauh darinya.
"diem aja lo," serunya.
Sean hanya melirik sekilas sebelum termenung dalam lamunannya.
'pukk'
"lo kenapa?"
"gak papa."
Galang berdecak "jangan jadi kek cewek Sen, bilang gak papa tapi taunya ada apa-apa."
"sialan," maki Sean.
Galang terkekeh "habisnya lo sih, sok pakai kode cewek lagi," cibirnya.
"btw, gimana sama geng lo?" Sean tak membalas cibiran Galang, malahan Sean mengalihkan pembicaraan.
"gue denger-denger anggota lo nambah banyak sekarang, malahan sekarang banyak geng motor yang tunduk sama geng lo."
Galang tersenyum bangga "siapa dulu pemimpinnya."
Mendengkus "hati-hati, tanggung jawab lo sekarang nambah banyak."
"yahh mau gimana lagi, ini udah resiko jadi ketua."
Yah, Galang merupakan seorang ketua geng motor yang sekarang sedang dalam puncak kejayaannya. Dulu dia juga sempat menawarkan Sean dkk untuk bergabung dan menjadi anggota inti, tapi Sean menolak dengan alasan dirinya tak ingin terikat dengan geng manapun.
"gue gak yakin anggota geng lo bisa lo atur semuanya, orang banyak begitu," sahut Dendra bergabung ke obrolan mereka.
"sebagai Ketua gue udah tau konsekuensinya, jadi kapan pun dan dimanapun gue harus siap. Apalagi dalam ngatur anggotanya," ucap Galang tegas. Matanya menatap tajam seakan kata-katanya tak main-main.
"iya lah, ketuanya aja sampai punya julukan tersendiri sampai-sampai orang pada takut." Vano yang baru masuk tadi tak sengaja mendengar percakapan mereka, sehingga membuatnya menyahuti. Memang Vano sudah tau sedari dulu. Dia cukup sering bertukar informasi dengan yang lainnya.
Galang tertawa "apaan, itu orangnya aja lebay."
Dendra menggeleng-gelengkan kepala "lebay?, gimana gak lebay kalau lo aja suka bikin anak orang masuk rumah sakit," ketusnya.
***
"ishh, Sean kemana sih?!"
"dia gak tau apa orang lagi khawatir begini, kebiasaan dia nih, bolos melulu perasaan." gerutuan itu terus terdengar, membuat orang yang berada disampingnya menghembuskan nafas jengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEAN'S(Completed)
Teen Fiction[PROSES REVISI] WARNING: Typo bertebaran,bahasa tidak baku,banyak bahasa kasar yang keluar. Menjadi cowok yang memiliki wajah tampan ditambah kapten bola basket menjadikannya most wanted sekolah, jajaran para cowok2 yang suka diincar oleh banyak kau...