1

1.7K 99 16
                                    

Ini adalah ff pertamaku, jadi mohon dimaklumi jika ada beberapa kalimat yang tidak pas atau tanda baca yang tidak tepat. Dan cerita ini fix 100% pemikiran otakku. Jadi, kalau ada cerita yang menyerupai ini mohon maaf. Dan bagi yang homopobhic bisa tinggalkan lapak ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Seorang pria kini, tengah duduk di sebuah kursi halte bus. Namanya Kim donghyuk. Seorang pria manis yang memiliki gangguan di matanya. Sejak kecil ia hidup tanpa melihat luasnya dunia. Berbagai ucapan pahit selalu ia dengar tiap harinya.

Usianya kini tengah menginjak 24 tahun. Sejak kecil ia hidup bersama ibunya. Ayahnya telah meninggalkannya bahkan sebelum donghyuk lahir didunia. Ayahnya lebih memilih bersama wanita jalang diluar sana.

Kehidupannya sederhana namun baginya itu hal yang luar biasa karna, ia dapat hidup bersama orang yang sangat ia sayangi.

Ibunya juga benar-benar menyayangi donghyuk, hanya saja gangguan pada jiwanya terkadang membuatnya menyakiti donghyuk. Ibunya terkena gangguan mental. pikirannya yang terlalu stres hingga membuatnya depresi.

Donghyuk tidak mau menitipkan ibunya di rumah sakit jiwa karna ia pikir, dirinya masih bisa merawat ibunya. Donghyuk anak yang penurut, kini ia bekerja sebagai pembimbing anak yang juga memiliki kekurang fisik. Ia memberikan banyak motivasi pada anak yang bernasib sama dengannya.


Angin bertiup sangat kencang. Gemuruh hujan terus menutupi pendengaran. Hari sudah semakin gelap, tapi donghyuk masih saja menunggu bus yang bahkan sudah banyak yang berlalu dihadapannya. Sudah banyak bus yang lewat dihadapannya tapi donghyuk tak dapat mendengarnya dengan jelas.

"Dingin sekali, apa sudah tidak ada bus yang lewat?"

'Tinn...tinn...'

Suara klakson bus memekikkan telinga. Sebuah bus berhenti tepat didepannya.

"Hei nak!! Apa kau akan terus berdiam diri disana!?" Teriaknya yang membuat seorang donghyuk terlonjak kaget.

"Oh iya maap, tuan" jawabnya sedikit berteriak agar bisa didengar. Sesegera mungkin, donghyuk memasuki bus itu dengan meraba udara didepannya untuk memastikan bahwa ia tidak menabrak apapun.

Didalam bus ia terus berjalan menuju kursi paling belakang. Tak disengaja kakinya menginjak sepatu seseorang yang kini sedang duduk dikursi belakang.

"Yak apa kau tak lihat!! Lihatlah sepatuku jadi kotor!!" Protesnya tak terima.

"M-maap, tuan. Aku tidak tau..biar kubersihkan" badannya beringsut kebawah dan meraba lantai bus.

"Ahahaha ternyata kau memang buta?," ejeknya yang membuat dada donghyuk terasa sakit. Dia sudah terbiasa dengan perkataan seperti itu, jadi dia lebih memilih untuk diam. Tangannya mulai mengusap sepatu hitam milik orang dihadapannya.

"Argh..."

Tiba-tiba donghyuk merasa tangannya dipijak dengan sangat keras. Ternyata pemilik sepatu itu pelakunya. Sebisa mungkin donghyuk berusaha untuk melepaskan tangannya dari pijakan kaki itu. Namun ia malah mendapatkan tekanan lebih dari kaki itu.

"Arghhh.." erangnya kesakitan.

"Hahaha itu pantas untukmu" setelah mengucapkan kalimat itu, pria tak dikenal namanya ini langsung menarik tubuhnya keatas dan berlalu begitu saja setelah busnya berhenti.

"Hiks..hiks.." isaknya sambil terus mengusap punggung tangannya. Ia pun kembali berdiri dan mendudukan dirinya dikursi pojok.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

MY STORY (✔✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang