42

228 36 21
                                    

Anyeong ^^

Makasih banyak buat yang ngingetin buat up ff ini. Nez hampir kelupaan sebenernya. Oh ya, Nez juga lagi sakit jadi belum sempet revisi ulang ff ini dan malah up ff yang lain. Nez minta maaf ya kalo telat up ^^

Ada yang masih nunggu ff ini?

Cekidot joh








Happy reading
Abaikan typo


















Chappter 41

"Donghyuk-ah? Kim Donghyuk!! Bangun!! Andwe..hiks..tidak Hyuk-ah!! Andweee!!! Hiks"

Bobby meraung histeris dan kembali memeluk tubuh istrinya. Ia bahkan tak perduli dengan bau darah yang menguar dari tubuh kecintaannya ini. Persetan, dengan pakainnya yang juga terkena darah amis itu.

■●○•°•○●■







Beberapa Dokter dengan para pengikutnya menggerek ranjang Pasien dengan cepat memasuki ruangan UGD.

Bobby terlihat masih menangis mengikuti jalan para medis yang membawa istrinya. Hingga langkahnya terhenti ketika pintu itu tertutup rapat menyisakan dirinya disana.

'Bruk'

Rasanya dia tak sanggup lagi untuk berdiri. Dirinya hanya mampu menangis dengan simbahannya. Darah dipakaiannya terlihat menetes akibat campuran dengan pakaiannya yang basah kuyup.

"Dokter tanda vitalnya menurun!!"

"Denyut nadinya melemah Dokter!"

"Dorong lebih cepat!"

"Dokter, detak jantungnya berhenti!!"

Samar-samar Bobby mendengar keributan yang tak jauh darinya. Kepalanya berpaling untuk melirik sekilas darurat didekatnya.

Dengusan keluar begitu saja dari mulut Bobby. Pandangannya begitu senang melihat wanita bersimbah darah itu terlihat begitu tak berdaya di atas ranjang.

"Bersiaplah dengan ajalmu sendiri, Kim Jihyo" gumamnya penuh kebencian.

Ia memegangi dadanya yang terasa terserang. Bukan untuk yang pertama kalinya. Dia memang akan merasa sakit didadanya bila dia benar-benar memiliki dendam ataupun kebencian. Apalagi ini menyangkut orang yang ia sayangi. Dia tidak bisa mengendalikan degup jantungnya yang terasa nyeri.

Sebisa mungkin, Bobby memperbaiki cara bernafasnya dan perlahan mulai berangsur membaik.





















































Dilain tempat, Hanbin terlihat panik ketika dirinya belum juga mendapat kabar dari Hyungnya. Ditambah lagi dengan keadaan Ibu Donghyuk yang jatuh pingsan setelah batuk dengan darah dari mulutnya.

"Eomma..kita bawa kerumah sakit saja..aku yakin terjadi sesuatu pada Eomma Kim" saran Hanbin sedikit menaikan nada bicaranya.

MY STORY (✔✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang