27

299 41 13
                                        

Jangan jadi sillent readers ya gaess ^^
Cekidot joh
















Happy reading
Abaikan typo























Sepulang dari rumah sakit, keluarga Jisoo mengunjungi rumah Donghyuk untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Namja berumur itu harus menentukan pilihannya, siapa yang akan ia pilih untuk menjadi istri dan anaknya.

Semuanya duduk terdiam diruang tamu. Pandangan mereka terlihat datar termasuk Donghyuk. Donghyuk sangat membenci semua ini, tapi dia juga sangat merindukan ayahnya.

Orang yang terkena masalah hanya bisa menunduk bingung dengan keputusan yang akan ia ambil. Kedua istrinya memiliki keturunan darinya dan dia sangat menyayangi semuanya. Jelas itu akan sangat sulit baginya.

"Yeobbo, sekarang kau harus memutuskan siapa yang kau pilih" tegas wanita yang menyandang Ibu dari Jisoo.

"Appa, kembalilah pada Donghyuk. Mereka lebih membutuhkanmu. Anggap saja itu sebagai tanda perminta maafmu terhadap mereka yang kau telantarkan" usul Jisoo yang sebenarnya diapun tidak rela.

"Tidak. Kau tak perlu mengasihaniku Noona. Aku sudah terbiasa hidup tanpanya. Kurasa, eomma dan Appa harus bercerai saja. Aku tidak tau jika harus hidup bersamanya" sahut Donghyuk.

Ibunya hanya bisa menahan rasa sesak pada dadanya. Ia tidak bisa berbuat apapun saat ini. Dia juga sangat membenci pria itu, tapi dia juga sangat merindukannya.

"Donghyuk-ah..maafkan Appa. Kau mungkin tidak akan pernah mau menerima Appa kembali. Tapi setidaknya maafkan Appa. Tetaplah menjadi putraku" pinta yang bersalah memelas.

"Nde Appa, Aku sudah memaafkanmu. Semua sudah terjadi, cukup kau menyadarinya saja itu sudah membuat kami tenang" jawab Donghyuk.

"Eomma..bagaimana. eomma mau bercerai dengan Appa kan?" Tanya Donghyuk pada ibunya berhati-hati.

"Tentu saja. Ini semua demi kebaikan semuanya. Aku juga sudah terbiasa hidup berdua saja. Mari kita bercerai" setujunya lemas.

"Donghyuk-ah..Noona merasa bersalah atas sikapku terhadapmu. Kau tetap mau menjadi adikku kan?" Jisoo berucap yang dibalas senyuman hangat oleh Donghyuk.

"Tentu saja Noona.."

"E tapi, bisakah kau katakan siapa yang menghamilimu? Dan kenapa kau tidak meminta pertanggung jawaban darinya?" Lanjut Donghyuk.

Pandangan semua nya teralih pada Jisoo. Terlebih ibunya yang memandang menuntut.

"Park Jimin. Aku sudah memintanya tapi dia mengatakan butuh waktu untuk berpikir. Aku tidak tau harus dengan siapa aku meminta pertanggung jawaban. Aku tidak mau menjadi ibu tunggal. Dan aku juga tidak mau menggugurkan bayi ini" jujurnya dengan menunduk.

"Siapa dia? Mari kita selesaikan bersama" sahut Donghyuk.



































"Hyung, kau dimana? Apa semuanya sudah selesai?"

"Nee, Chan. Sekarang aku sedang ada dirumah Jisoo Noona. Kami sedang membicarakan tentang pernikahannya dengan pria yang menghamili Jisoo Noona"

MY STORY (✔✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang