7

379 51 5
                                    

Ada yang rindu Nez gx?
Dijamin enggak. Lupakan
Nez mau bilang makasih ama jejak kalian. Nez, berharap banget kalian tau gimana perjuangan seorang penulis abal-abal ini.

Abaikan typo
.
.

.
.

.
.

Sang Ibu dan anak memasuki rumahnya. Tak lupa, tangan dari seorang ibu yang bertengger dipundak putranya untuk menuntun putranya masuk.

Menuntun putra manisnya duduk di depan meja makan. Lalu, meninggalkan untuk kembali duduk dengan membawa secangkir kopi hangat ditangannya.

"Bagaimana hari pertamamu?" Tanya wanita paruh baya yang menjabat sebagai ibu kandungnya. Yang merasa ditanya mencoba untuk menyaring pertanyaan ibunya.

"Ouh, semua berjalan dengan lancar eomma. Dia pria yang cukup baik, kurasa" jawab pria manis dengan akhir kalimat yang melemah. Ibunya mengehela nafas pelan. Dia tau, putranya pasti mencoba untuk berbohong.

"Katakan apa yang terjadi, dan apa dia berperilaku sopan padamu?" Tanya ibu donghyuk yang terdengar memojokan putranya. Donghyuk hanya bisa mengulum bibirnya.

"Eomma, jika dia bertindak sopan. Untuk apa tuan bobby memanggilku dan memintaku untuk mengurusnya" donghyuk mencoba mengatakan yang sebenarnya dengan cara yang lebih menenangkan.

Ibu donghyuk mendongakkan kepalanya, guna menahan genangan air yang akan meluncur sewaktu-waktu.

"Berhentilah bekerja ditempat itu, eomma akan membantumu untuk mengurusnya"

"Eomma"

"Donghyuk-ah, kau tau. Betapa khawatirnya eomma saat tau siapa tuan barumu itu. Eomma tau, kaka beradik itu pasti akan bertindak tidak sopan padamu. Dan lagi, bobby juga sangat membencimu. Lalu, apa yang kau harapkan darinya" ocehnya dengan meninggikan nadanya.

"Ini kesempatan ku yang bagus eomma. Dimana lagi aku akan mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang besar itu. Dengan kondisiku yang seperti ini, apa ada yang berani menggajiku sebesar itu? Lagipula bobby tidak bersikap buruk padaku. Aku yakin dia akan melindungiku" ucap donghyuk yang hanya mengundang air mata dari seorang ibu. Ibunya kini menangis, tapi donghyuk tak dapat melihatnya. Tidak, donghyuk tahu kalau ibunya kini sedang menangis. Dia terlalu peka terhadap perasaan ibunya, tapi hal itu tidak akan mengubah tekad dari seorang donghyuk.
















"Kau mau kemana?" Tanya bobby pada adik bongsornya. Sang adik tidak menjawab, dia hanya melangkahkan kakinya dengan mantel hitam yang sudah melekat ditubuh bongsornya. Merasa diabaikan, bobby bangkit dengan tegas dari duduknya.

"Setidaknya kau menjawabku, Kim Chanwoo" tegas bobby yang membuat chanwoo menghentikan langkahnya. Ia berhenti tepat di depan pintu utama. Tubuhnya ia putar hingga langsung bertatapan dengan sang kakak.

"Apa pedulimu? Dan jangan lupakan margaku" jawab chanwoo dan kembali memutar tubuhnya untuk kembali melangkahkan kakinya. Baru satu langkah, chanwoo memutar kembali tubuhnya dan menatap manik kakaknya dengan lekat.

"Oh, berhentilah menjadi penjahat yang terlihat seperti orang baik" sambung chanwoo kemudian pergi meninggalkan seorang bobby yang sudah mengepalkan tangannya. Rahang bobby terlihat mengeras, dia terus menatap punggung chanwoo yang perlahan menghilang dari balik pintu.

MY STORY (✔✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang