44

258 32 7
                                        

Ini Hari bahagia dan penuh haru. Nez langsung up chap ini cuma buat ngisi hari bahagia ini ^^

Cekidot joh














Happy reading
Abaikan typo

























Sudah satu minggu ini, mereka menjalani hari-hari seperti biasa. Bukan dengan artian selalu tertawa, tapi hanya menjalani rutinitas layaknya kehidupan biasa. Semua terlihat kosong. Semenjak kehilangan bayi dan orang yang mereka sayangi, semuanya berubah. Tak ada lagi pintu kebahagiaan bagi mereka.

Dua hari yang lalu, Chanwoo telah kembali berangkat ke Amerika. Dia juga harus menyelesaikan belajarnya.

Meski kesedihan masih merambat pada keluarga Kim, tetap saja Bobby merasa senang atas kembalinya Donghyuk melihat. Namun kebahagiaan itu tak begitu nampak oleh kabar duka yang selalu menutupi awan cerah mereka.

Saat ini, Donghyuk tengah duduk sendiri di taman belakang rumahnya. Memandangi setiap sudut tempat yang masih terlihat asing dimatanya.

Kupu-kupu berkeliaran dihadapannya. Menghigapi bunga-bunga cantik disana. Semua itu masih terlihat kurang untuk mengembangkan senyuman seorang Donghyuk. Dia sangat merindukan ibunya. Dia sangat menyesali kepergian anaknya. Kesedihan itu tak disusul dengan airmatanya, membuatnya lebih tersiksa dan membuat tenggorokannya terasa sakit. Seakan semua itu mencekik kehidupannya.

Ia bangkit dan pergi meninggalkan taman. Jalannya mengarah masuk kedalam rumah. Berjalan secara perlahan mengarah anak tangga.

Pandangannya menatap jauh kedepan. Seakan semuanya kosong dan tak berujung. Ia semakin menaiki anak tangga dan melewati beberapa pintu kamar. Hingga langkahnya terhenti dihadapan satu pintu dengan warna cat biru bercorak kuning. Ia serongkan tubuhnya hingga benar-benar menghadap pintu berwarna itu.

Matanya menatap papan nama yang tertempel dipintu itu.

'Uri Aegi'

Nama itu terlalu menyakitkan untuk ia lihat. Tangannya terangkat menyentuh gagang pintu. Memutarnya secara perlahan dan membuat suara hingga pintu terbuka.

Ia mendorong papan kayu yang menghalangi tubuhnya. Membukanya lebar dan memandangi setiap sudut ruangan. Begitu rapi dan bersih adalah kesan utama dalam ruangan itu.

Terdapat ranjang bayi serta ayunan yang tertata rapi disana. Berbagai macam mainan lucu tersimpan didalam lemari kaca. Dinding dengan warna-warni begitu lucu dan cantik dimatanya. Karpet coklat terang dengan bintik-bintik kuning menjadi pelengkap isi ruangan.

Donghyuk mencoba melangkahkan kakinya memasuki kamar yang seharusnya menjadi tempat bayinya. Tempat yang akan menjadi tempat terbising sekitar 3 bulan lagi. Namun, pada akhirnya tempat ini akan menjadi tempat paling sepi dari seluruh isi rumah. Tempat semua impian indah yang tidak akan pernah terwujud sekarang.

Ia mendekati ranjang berwarna hijau muda disana. Gambar beruang pada seprai itu terlihat lucu.

"Mianhae hiks..maafkan eomma hiks..maaf hiks.."

Perlahan isakan itu disusul dengan airmatanya. Sudah lama ia ingin mengeluarkan airmatanya. Dan akhirnya semua itu keluar berbarengan dengan rasa sakit di ulu hatinya.

























































MY STORY (✔✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang