23

273 38 13
                                    

Nez back, ada yang nunggu? Seperti biasa nez dihujani dengan jawaban 'Tidak!!'..Ya Nez tau ini menyakitkan bla bla bal.

Maap kalo Nez jarang update..karna Nez juga punya urusan pribadi. Tapi Nez bakal sempetin waktu buat up kok. Dukung Nez ya, biar bisa terus up

Beri voment nya jangan lupa dan jangan jadi sillent readers

Lupakan
Cekidot joh

















Happy reading
Abaikan typo





















"Eomma makanlah..aaa"

Sudah 2 hari ini, ibu dari namja manis ini sakit demam. Donghyuk dengan telaten merawat ibunya itu. Untuk depresinya? Itu sudah mulai teratasi. Bobby membayar seorang psikolog untuk membantu perkembangan ibu Donghyuk. Perlahan depresi itu menghilang dan tidak pernah terjadi hal yang buruk lagi. Meski terkadang wanita itu menangis bila mengingat sang suaminya. Ingat, mereka belum bercerai.

"Eomma sudah kenyang"

"Ayoklah satu suap lagi,nee?" Bujuk Donghyuk.

"Kau selalu saja mengatakan itu"

"Apa eomma tidak menghargai masakanku? Aku sudah sangat kesusahan membuatnya. Ya ini hanya bubur instant tapi apa eomma juga lupa dengan kondisiku? Ini sangat sulit bagiku eomma"

"Ah kenapa kau membuat eomma merasa bersalah. Baiklah kemarikan mangkuknya, biar eomma makan sendiri saja" ucapnya dan meraih mangkuk berisi bubur itu.

"Eomma tidak berbohong kan? Jangan ambil kesempatan karna aku tidak dapat melihat eomma" ragu Donghyuk.

"Tidak, percayalah pada eomma. Dengar yum yum" yakinnya sampai mengecapkan makannya agar Donghyuk mempercayainya.

"Haha baiklah Donghyuk percaya. Habiskan semua itu eomma dan ini obatnya" meraih obat diatas nakas.

"Nee oppa"

"Aa eomma" sungut Donghyuk yang merasa wajahnya memerah oleh rayuan dari ibunya itu.

'Knock-knock'

Suara ketukan pintu memecahkan moment ibu dan anak itu.

"Siapa dia? Kau bukalah pintu Donghyuk" suruh Ibunya dan mendapat anggukan dari putranya.

Donghyuk berjalan dan mencari pintu utama.

'Cklek'

















"Si-"

'Palk!!'

"Aaksst"

Sebuah tamparan keras melayang begitu saja dipipi kiri Donghyuk. Donghyuk refleks memegangi pipinya yang terasa panas itu. Siapa tamunya itu yang datang dengan amarahnya?

Ibu Donghyuk yang mendengar suara tamparan itu langsung bangkit dan berjalan kearah dimana Donghyuk berdiri.

"Siapa kau menampar putraku?" Kejut sang ibu saat sudah disamping putranya yang masih memegangi pipi kirinya.

MY STORY (✔✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang