2

715 69 5
                                        

Pagi yang cukup cerah bagi penghuni kota seoul saat ini, tapi tidak bagi donghyuk. Dihadapannya hanyalah kegelapan yang bisa menyesatkan donghyuk sewaktu-waktu.

Seorang pria tengah menapakan kakinya dilorong tempat kerjanya. Lebih tepatnya tempat pendidikan anak yang memiliki kecacatan fisik. Donghyuk, memasuki ruang kelas dibantu oleh salah satu petugas sana.

Baru saja tiga langkah memasuki ruangan, seluruh anak didikan berhamburan memeluk donghyuk. Banyak yang menyayangi donghyuk disini. Karna itulah donghyuk tidak ingin meninggalkan pekerjaannya. Baginya dunia terbaiknya ada ditempatnya ini. Disitu, donghyuk menemukan banyak kebahagiaan. Berbagi kebaikan adalah hobby-nya sepanjang hidup. Memiliki teman adalah kebahagiaannya.

'Oppa!! Kami sangat merindukanmu!'

'Hyung! Datanglah lebih cepat dari ini'

'Bisakah kau memmberikan cerita menarik untuk hari ini?'

Kurang lebihnya, seperti itulah teriakan dan permintaan dari anak didikannya. Donghyuk merasa dihargai dan mendapatkan banyak cinta disitu. Dia bahagia dengan pekerjaannya.

"Baiklah, kalian duduklah..aku akan menceritakan sesuatu untuk kalian" jawab donghyuk tak lupa dengan senyuman yang menyejukan.

Semua kembali pada tempat duduknya. Ada yang berjalan dengan tongkat, kursi roda, meraba sekitar, bahkan ada beberapa yang dibantu petugas sana. Setiap ruang kelas, selalu tersedia petugas untuk membantu pergerakan beberapa anak yang membutuhkan.

"Dengarkan oppa sekarang..."
.
.
.
.
.
.
.



















"Arrghhhh......pergi kalian!!! Aku tidak butuh kalian!! Aku tidak ingin mengenal siapapun! Menjauh!dan kembalikan putraku! Jangan bawa dia!" Teriakan seorang wanita paruh baya menggema diseisi ruangan.

Banyak pasang mata yang merasa khawatir dan mencoba menghentikan pergerakannya. Namun semuanya terhenti dan menampakan telapak tangan pada wanita paruh baya untuk menyiaratkan 'jangan lakukan itu'. Ya wanita itu kini tengah memegang pisau dan menodongkannya pada banyak orang yang ada dihadapannya.

Wanita itu adalah wanita yang berstatus sebagai ibu dari kim donghyuk. Penyakit yang ia derita kembali menyerang dipikirannya. Hal ini sudah biasa terjadi. Suasana rumah benar-benar kacau akibat bantingan yang ditimbulakan wanita paruh baya itu.

Seseorang mendeal kan nama kontak 'donghyuk' dan menempelkan benda pipih itu dikuping kirinya.

"Donghyuk-ki pulanglah sekarang..ibumu, ibumu" merasa susah berbicara.

"Ada apa dengan ibuku?" Tanya dari seberang sana. Merasa tidak ada jawaban lagi. Donghyuk mematikan panggilannya.

   ***   ***  ***  ***  ***

Nampak kerutan kekhawatiran didahi donghyuk. Dia mencoba mencari bantuan untuk mengantarkannya menuju halte.

"Kau kenapa donghyuk? Apa yang terjadi padamu" tanya seorang pria yang kelihatannya adalah atasan donghyuk.

"Eo-eomma hyung.." jawabnya dengan wajah yang terlihat pucat.

"Oh, arraseo..ayo, biar kuantar kau kerumah". 

"gomawo, hyung".

Dengan cepat mereka berdua pun berlari menuju mobil.
.
.

.

.

.

.


Sampailah mereka dihalaman rumah donghyuk. Secepat mungkin donghyuk membuka pintu mobil. Namun gerakannya dihentikan oleh pria disampingnya ini

MY STORY (✔✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang