RACHEL yang masih di dalam kelas bingung harus melakukan apa. Ia tak sengaja melihat kehadiran Raynzal di luar kelas. Lelaki itu nampak sedang bersandar di balkon sembari memainkan ponselnya.
Kehadiran Raynzal langsung membuat Rachel menjadi tidak mood.
Gadis itu masih ingat akan kejadian tadi. Kejadian di mana Raynzal memukul Bobi habis-habisan.
Setelah melihat kejadian itu, Rachel jadi murung. Gadis itu nampak sangat kecewa oleh perbuatan Raynzal. Kenapa dia begitu tega melakukan itu?
Rachel pun kembali mengecek ponselnya, memastikan kalau Akbar sudah membalas pesannya. Dan ternyata tidak. Ponsel Akbar masih tidak aktif.
Raynzal masuk ke kelas Rachel. Hal itu lantas membuat jantung Rachel berdegup kencang. Buru-buru ia duduk di pojokan kelas.
Lelaki berandalan itu masuk dengan membawa sebuah coklat. Ia tersenyum begitu lebar ketika tatapannya bertemu dengan tatapan Rachel.
Raynzal kemudian duduk di samping Rachel yang sudah memasang wajah bete.
"Chel," Raynzal menyingkirkan anak rambut Rachel yang menutupi wajahnya.
Rachel menepis tangan tersebut. "Kamu ngapain disini? Aku mau pulang," Gadis itu bangkit dari duduknya. "Minggir,"
Raynzal mengerutkan kening begitu melihat perlakuan jutek Rachel kepadanya.
"Kok gitu?" Raynzal ikut-ikutan berdiri sembari meraih tangan Rachel. Keduanya saling tatap cukup lama.
"Ck. Dikata Rachel mau pulang," ujar Rachel sembari memalingkan wajahnya.
"Rachel enggak ada waktu. Sibuk mau ngerjain pr," Lanjutnya seraya menepis tangan Raynzal.
Raynzal kembali menarik tangan Rachel. "Kita harus pulang bareng,"
"Rachel sudah janji mau pulang sama Akbar. 'Kan tadi kita udah berangkat bareng, masa pulangnya harus bareng juga?" Ucap Rachel. Ia harap Raynzal mau mengalah.
Raynzal menggelengkan kepalanya, tanda tak setuju. "Bukannya gue udah pernah bilang, kita harus pulang pergi bareng—setiap hari?"
"Lo enggak paham?"
"Tapi, 'kan Rachel belum iya-in ucapan kamu," ucap Rachel membela diri. "Kamu enggak boleh egois dong. Kasihan Akbar,"
"Enggak. Lagipun Akbar udah punya gebetan. Memangnya mau kamu dilabrak sama gebetannya Akbar gara-gara pulang bareng dia?" Raynzal tetaplah Raynzal dengan watak keras kepalanya.
"Dih. Enggak usah sok tau deh kamu,"
"Lah, bukannya sok tau," ucap Raynzal. "Aku tau, Chel gebetannya Akbar. Waketos. Namanya Nila. Kalo enggak percaya tanya aja orangnya,"
"Lah, yaudah. Lagi pula mereka enggak pacaran, 'kan? Jadi kenapa harus takut,"
Raynzal berdecak. "Yaudah, sekarang kita pulang ya. By the way aku udah beliin coklat. Pasti kamu suka,"
"Rachel suka coklat, tapi kalo kamu yang ngasih jadi enggak suka," jawab Rachel asal, membuat Raynzal menatapnya tidak percaya.
"Jadi mulai besok enggak perlu repot-repot kasih apapun ke Rachel. Karena percuma enggak bakal Rachel makan,"
Rachel mendorong tubuh Raynzal agar menjauh. Setelah terbebas dari sang berandal, barulah ia buru-buru meninggalkan kelas.
Bagaimanapun juga, Rachel harus segera menjauhi Raynzal.
******
Akbar
Maaf ya Ra. Aku tadi ekskul.
Aku lupa banget ngabarin kamu. Serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYNZAL ANGKASA
Подростковая литература(COMPLETED) - Sequel [ Temperature Of Love ] Raynzal Angkasa Batubara adalah siswa yang memiliki pengaruh besar di SMA Cendrawasih. Memiliki sifat badboy dengan musuh dimana-mana membuatnya menjadi sosok yang sangat disegani orang-orang. Sosok Rayn...