BAB 35 : KONTRAS

304 37 0
                                    

Rachella Xavierra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rachella Xavierra

******

RACHEL menatap dirinya lewat pantulan cermin besar dihadapannya. Ia tersenyum pada saat itu juga lantaran merasa cocok dengan outfit yang ia kenakan.

Kali ini ia membiarkan rambut panjangnya tergerai, kebetulan sebelum Rachel berbelanja baju dirinya diajak ke salon untuk melakukan hair styling serta merubah warna rambutnya menjadi sedikit kecoklatan.

Setelah merasa cukup Rachel pun keluar dari ruang ganti dan menemui Raynzal yang tengah menunggunya.

"Cantik banget," ucap Raynzal, membuat Rachel menyunggingkan senyumnya.

"Makasih ya, Zal," perkataan itu lantas membuat Raynzal mengangguk. Ia menarik tangan Rachel dan membawanya menuju restaurant.

Beberapa menit berlalu dan keduanya sampai di tempat tujuan. Raynzal mencari posisi yang paling nyaman, yaitu samping jendela. Mereka duduk saling berhadapan dengan meja menjadi pembatas antara keduanya.

Raynzal membuka buku menu. "Rachel mau pesan apa?"

"Samain kayak punya Raynzal aja," ucapan itu sering Raynzal dengar dari mulut Rachel, membuatnya menghela napas.

Setelah pelayan datang dengan membawa kertas catatan, akhirnya Raynzal memesan makanan yang ia mau tanpa ada penolakan apapun dari Rachel.

Saat pelayan pergi, Raynzal langsung mengenggam tangan Rachel. Ia tampak sedang meneliti wajah gadisnya yang sedikit berbeda dari sebelumnya.

"Kamu kurusan,"

"Serius?" Rachel menyunggingkan senyumnya. Dan Raynzal hanya mengangguk singkat.

"Yes!" Ekspresi senang nampak jelas di wajah Rachel. Berbeda dengan Raynzal, lelaki itu malah mengerutkan keningnya. "Aku enggak suka kamu kurus,"

Rachel menatap jari jemarinya yang di genggam oleh Raynzal. "Kenapa?"

Raynzal tersenyum. "Udah cocok kayak gini,"

"Ihs. Rachel insecure ngelihat temen-temen kurus," Rachel cemberut. "Cuma Rachel doang yang gendut,"

"Kamu enggak gendut sayang. Kamu cuma berisi," Raynzal menghusap-husap jari Rachel. "Aku suka sama kamu yang kayak gini,"

"Nanti kalo Rachel makin gemuk, Raynzal enggak boleh ninggalin Rachel!"

Raynzal tertawa renyah, lalu menganggukkan kepalanya tanpa ragu. "Kamu tenang aja,"

Rachel tersenyum kecil. Entah kenapa akhir-akhir ini pikirannya kacau akan sosok Raynzal. Gadis itu sulit menepis pemikirannya mengenai lelaki tersebut. Entah bermula dari mana. Namun yang pasti, akhir-akhir ini Rachel sering memikirkan Raynzal.

RAYNZAL ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang