BAB 21 : TELPONAN

419 45 0
                                    

RACHEL menatap kepergian Akbar, akan tetapi tiba-tiba ponselnya berdering. Raynzal meneleponnya. Ia pun segera menerima panggilan tersebut sembari memasuki rumah.

"Kenapa?" Tanyanya sembari menutup pintu rumah.

"Rachel lagi ngapain?"

“Lagi—mau tidur. Enggak bisa keluar," ucap Rachel cepat, seolah-olah tau apa yang akan kekasihnya ucapkan setelah ini.

“Siapa juga lagi yang mau ajak jalan?” ucap Raynzal. “Aku cuma nanya,”

“Oh," ucap Rachel. "Kirain,"

"Si brengsek itu udah pulang?"

"Siapa?"

Akbar,"

"Apa sih? Enggak boleh gitu," protes Rachel dengan dahi berkerut.

"Emang iya, 'kan?"

Rachel berdecak. “Enggak boleh gitu, Raynzal. Dia orang baik kok,” ucapnya bermaksud menasehati. Ia kemudian memasuki kamarnya.

"Baik apaan. Ngeselin tau dia,"

"Kenapa nelepon?" Tanya Rachel, merubah topik.

"Enggak," sahut Raynzal. "Cuma kangen aja,"

"Lah tadi, 'kan ketemu,"

"Maunya deket kamu terus, Chel. Enggak mau jauh-jauh,"

Rachel menahan tawanya. "Tapi Rachel enggak mau,"

"Dih, masa gitu sama pacar sendiri,"

"Udah, ah. Rachel matiin ya? Mau tidur,"

“Dikata masih kangen, ucap Raynzal. "Kamu tega?

"Ya emangnya kamu tega ngelihat Rachel ngantuk gini?"

“Rachel harus ngalah sama yang lebih tua,"

“Dih, memangnya kamu siapa,"

"Pacar kamu, 'kan?"

Rachel berdecak. "Cuma pacar doang,"

"Idih," singkat Raynzal.

Gadis itu mengambil posisi tidur. "Kamu tuh cuma buang-buang waktu Rachel tau nggak,"

"Yaudah deh, biar enggak terbuang sia-sia. Dengerin aku nyanyi ya?"

"Memangnya kamu bisa?"

"Bisa dong. Kamu meragukan kemampuan aku?"

"Iya, Rachel meragukan kemampuan kamu,"

"Dengerin aku nyanyi ya. Sebentar,"

Di sebrang sana, Raynzal tengah mengambil gitar miliknya. Ia kemudian menaruh ponselnya diatas meja belajar.

Ia mulai memetik gitar, nampak jago.

"Please, don't see
Just a boy caught up in dreams and fantasies
Please, see me
Reaching out for someone I can't see,"

"Take my hand
Let's see where we wake up tomorrow
Best laid plans
Sometimes are just a one night stand,"

Rachel tidak percaya bahwa suara Raynzal cukup indah di dengar. Kurang apalagi dia? Tampan, jago nyanyi—et, kenapa Rachel jadi muji dia?

"I'll be damned
Cupid's demanding back his arrow
So let's get drunk on our tears
And, God, tell us the reason
Youth is wasted on the young
It's hunting season and the lambs are on the run,"

RAYNZAL ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang