NILA menatap Akbar dengan penuh permohonan. Ia nekat mengikuti Akbar sampai parkiran hanya demi bisa mendapat perhatiannya.
Kini gadis itu menggenggam pengelangan tangan Akbar, dan Akbar langsung menepis tangan Nila. Itulah yang dilakukan mereka sedari tadi. Nila yang nekat menggenggam tangan Akbar, dan Akbar yang menolak untuk di sentuh gadis tersebut.
“Akbar, dengerin aku dulu dong.”
Akbar sudah menatap Nila tajam. “Mau lo apaan si?”
“Mau aku kamu makan makanan pemberian dari Ibu,” tatap Nila penuh permohonan.
Dan Akbar tidak peduli dengan itu. Ia adalah pribadi yang sangat keras. Jika dia bilang tidak ya tidak. Bahkan, dia juga tidak suka di bantah.
“Gue. Gak. Peduli!” Akbar membulatkan kedua matanya tepat dihadapan Nila. “Gue udah sabar nahan emosi dari tadi. Apa tatapan gue enggak cukup buat ngejelasin bahwasanya gue enggak mau di ganggu?!”
“Lo itu enggak lebih dari sekedar mantan, paham?!”
“Lo enggak ada hak buat bersifat kayak gini!” Nila diam membisu. Perkataan Akbar ada benarnya juga.
“Gue udah benci sama lo,”
Dalam hitungan detik Nila dibuat ingin menangis oleh perkataannya. Gadis itu tidak terkejut lagi. Namun rasa kecewa tentu saja dapat ia rasakan.
Mungkin, inilah yang di rasakan Akbar dahulu—saat mereka masih berpacaran. Saat dimana gadis itu tega selalu mengeluarkan kata-kata sarkastik dan menohok. Saat dimana Nila selalu mempermalukan Akbar di depan umum, Ya. Sekarang Nila merasakannya. Akhirnya.
Dan Tuhan sangatlah adil dalam memberikan sebuah karma.
Nila tidak bisa berbuat apa-apa lagi saat Akbar sudah duduk diatas motornya. Penantiannya sampai pukul 17.30 ini berakhir dengan sia-sia. Nila rela menunggu Akbar rapat Osis sampai pukul segini, namun respon yang ia dapat sungguh mengecewakan.
Ia tidak bisa menyalahkan siapapun. Karena, yang ia dapatnya saat ini setara dengan apa yang Akbar rasakan dulu. Gadis itu memaklumi, dan membiarkan Akbar pergi untuk kali ini.
“Dan lo juga enggak lebih dari sekedar peganggu,” Akbar melajukan motornya setelah mengucapkan kalimat tersebut.
Dalam hitungan detik, setetes air mata jatuh membasahi pipinya.
Ya, gue memang enggak lebih dari sekedar peganggu.
******
ABP
Anda, Dodot, Farhan, Leo, Sekar +2 lainnya
__________Farhan : Lu tadi kmn, Dot? @dodot
Dodot : nemenin kakak gue
ke gedung, partnernya lagi sakit.Dodot : gue lihat-lihat cewek
lu cakep juga, Zal. Lu bisa tuh
minta bokap lu buat jadiin dia
model, wkwkRaynzal : Ngapa jadi cewek gua?
Leo : Cocok ego dia jadi model.
Raynzal : Emang menurut lu
pada cewek gua cakep?Dodot : Cakep
Dodot : Badannya
Raynzal : Tai
Leo : Wkwkwkwkwkwkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYNZAL ANGKASA
Ficção Adolescente(COMPLETED) - Sequel [ Temperature Of Love ] Raynzal Angkasa Batubara adalah siswa yang memiliki pengaruh besar di SMA Cendrawasih. Memiliki sifat badboy dengan musuh dimana-mana membuatnya menjadi sosok yang sangat disegani orang-orang. Sosok Rayn...