Tujuh belas

698 96 1
                                    

Gue memandangi rumah yang ada didepan gue dengan raut wajah bingung saat kak Esa berhentiin motornya di pekarangan rumah yang asing bagi gue.



"Ini rumah siapa?" tanya gue.



"Rumah aku" jawab kak Esa santai sambil turun dari motornya.




"Ayo masuk." lanjutnya.



"Ngapain kak Esa bawa aku kesini? Kan aku mau pulang kerumah aku, bukan ke rumah kak Esa."



"Gak mau kenalan sama calon mertua nih?" sindir kak Esa.



"Kak Esa apaan banget sih! Kan aku malu.." ucap gue sambil menutup muka dengan kedua telapak tangan.



YA ABISNYA INI DADAKAN BANGET GUE GAK SIAP



Kak Esa cuma terkekeh sambil narik pelan tangan gue. Gue pun jalan ngikutin kak Esa.



Gue bingung masalahnya ini pertama kalinya gue main kerumah cowok.



Gue harus manggil mamanya kak Esa apaan anjir biar gak canggung gitu..


Mama?


Ibu?


Mami?


Tante?


Moms?


Bunda?






.... Camer aja kali ya.






"Nanti dulu."



Kak Esa yang mau ketuk pintu jadi kaget waktu gue tiba-tiba berhenti.



"Kenapa?" tanya kak Esa bingung.



"I--ituu... E-mm.... Aku mau nanya."



KOK GUE JADI RAGU SIH ANJIR



"Nanya apa?"



"Kakak manggil mama kakak apa? Soalnya aku bingung mau manggil mama kakak dengan sebutan apa.."




Kak Esa ketawa.




GUE NANYA BENER-BENER MALAH DIKETAWAIN




DOYAN BENER KETAWA




Gue masih diem liatin kak Esa yang gak berhenti-berhenti ketawa.



GILA AJA DIA KETAWA LEBIH DARI 46 DETIK






Kak Esa meredakan ketawanya, "Aduh sakit perut aku."




Ngeliat gue mendengus, kak Esa acak-acak rambut gue sambil senyum.




"Bunda. Aku biasa panggil dengan sebutan bunda. Kamu juga manggil bunda aja gapapa." jawab kak Esa.



"Kalo tante gimana?" tanya gue.




Kak Esa menggeleng, "Bunda aja. Kan bunda aku bunda kamu juga."




LAH DIKIRA UDAH NIKAH KALI




Gue cuma mengangguk ngeiyain terus kak Esa ketuk pintu.



Tok! Tok! Tok!




"Assalamualaikum bunda.."



Gak lama pintu kebuka dan menampakkan seorang wanita paruh baya yang gue yakinin itu bundanya kak Esa.




"Waalaikumsallam.." ucap bunda sambil tersenyum.




SEKARANG GUE TAU SENYUM MANIS KAK ESA TURUNAN DARI SIAPA






"Bunda.." ucap kak Esa sambil salaman ke bunda.


Gue jadi ikutan, "Bunda.."





Bunda ngeliatin gue, "Eh siapa nih?



"Valya tante..." jawab gue sambil tersenyum malu.



"Pacar Eunsang." sambar kak Esa dengan cepat.




LAH NGEGAS???




"Oh ceritanya punya pacar nih sekarang? Pantes aja bunda heran kok tumben kamu bawa cewek ke rumah.. Kan udah lama kamu gak bawa cewek ke rumah, biasanya kan sama Minju. Jadi bunda kira tadi kamu sama Minju, ternyata sama Valya ya.." ucap bunda sambil tersenyum. Gue balas senyum canggung.





Kak Minju sering banget ya kesini?




"Eunsang udah lama putus sama Minju, bunda." ucap kak Esa mengingatkan.




"Iya iya bunda tau.. Tapi kan bunda kira kamu bakal balikan sama Minju."




"Udah ah Eunsang mau ke atas ganti baju."




"Val, tunggu ya aku ganti baju dulu. Kamu sama bunda aja biar nambah deket." lanjut kak Esa setelah itu pergi menaiki tangga.












"Valya sini duduk.." ucap bunda sambil mengajak gue duduk di sofa.




"Kamu sekelas sama Eunsang?" tanya bunda.




Gue menggeleng sambil tersenyum, "Bukan bunda, aku kelas 10."




"Eh iya? Kok tumben Eunsang pacaran sama adik kelas yang imut-imut seperti ini? Biasanya kan dia maunya sama kakak kelas yang lebih dewasa dari dia. Seperti Minju, dia dewasa banget ya udah gitu dia kan ketua osis. Dulu waktu masih pacaran sama Eunsang dia sering main, entah itu weekend atau pulang sekolah. Dia biasanya suka masak bareng bunda, soalnya dia pinter banget masak. Udah gitu dia suka tuh ngatur-ngatur Eunsang, tau lah Eunsang kan kekanakan banget." ucap bunda. Gue cuma terkekeh pelan dengerin semua cerita bunda yang terus-terusan ngomongin tentang kak Minju.




Sedeket apa sih kak Minju sama keluarga kak Esa?





Bahkan tadi bunda juga bilang kalo dia kira kak Esa bakal balikan sama kak Minju. Itu artinya bunda suka banget kan sama kak Minju?.




Ya pasti lah, siapa juga yang gak bakal suka kak Minju? Dia kan calon menantu idaman banget. Cantik, sopan, dewasa, pinter masak, easy going, ketua osis. Apalagi yang kurang dari seorang kak Minju?.





Sedangkan gue.... Pinter masak? Lah balik telur dadar aja masih berantakan. Dewasa? Bahkan gue lebih kekanakan dari kak Esa. Gak ada yang bisa dibanggain dari gue.





































Dan apa bunda mau nerima gue sebagai pacar kak Esa?


••••••••••

Hai Kak-! || Lee EunsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang