Hai Kak-! || Lee Eunsang

Lima Empat

"Kak Junho, makasih."

Suara gue memecah keheningan setelah beberapa menit masuk UKS.

Kak Junho ngangguk-ngangguk kecil, "Mereka gak bakal berhenti kalo gak digituin."

"Tapi buat kata-kata kak Junho tadi, harusnya kak Junho gak ngomong gitu.."

"Udah obatin luka gue aja dulu,"

Gue meringis sambil ngeliatin luka kak Junho terus ngeliat kotak P3K yang ada dipangkuan gue.

"Kak Junho lukanya banyak banget," celetuk gue.

"Ini kan hasil dari tangan pacar lo itu?"

Gue mendelik, "Gak usah bawa-bawa pacar!"

Kak Junho ketawa ngehina gue.

Emang anjir kak Juno:(

Abis itu hening, gak ada obrolan apa-apa lagi. Beda banget sama ranjang sebelah yang banyak bacot, iya ranjang kak Esa yang juga ke UKS buat diobatin sama kak Stella.

Gue ngelirik kak Juno yang masih diem aja gak ada tanda-tanda mau nyari topik pembicaraan.

"Oh iya, kak Dongpyo kemana kok gak balik-balik ya?" tanya gue random.

"Gue suruh ke kelas, udah bel. Lo kan tadi ada disana, pura-pura gak tau?"

"O--ohh iyaa yaaa heheeee lupaaa maklum insomnia,"

Gue nyengir sambil garuk-garuk kepala.

MALU ANJIR BUSET

Niatnya kan biar gak hening-hening banget gitu, tapi kak Juno nyebelin:(

"Amnesia, bodoh." ucap kak Junho sambil mendorong kening gue dengan jari telunjuknya. Bikin kepala gue kedorong kebelakang.

"Terserah Valya dong!" jawab gue sebel.

"Mikirin Eunsang mulu, makanya bego."

MUATAMUUUUU

"Btw ngomongin kak Esa, gimana bisa kalian berantem? Kan kak Esa sama kak Juno bestiee heheee,"

"Eunsang belum tau alasan gue mutusin Stella, makanya dia ngamuk-ngamuk gara-gara Stella diputusin gue."

Gue melotot, "KAK ESA KOK BELUM TAU? KENAPA KAK JUNO GAK CERITA KE KAK ESA?"

"Gue niatnya mau ngasih tau hari ini diruang osis, tapi kayaknya pacar lo gak sabaran banget mau ngerusakin muka gue yang ganteng ini."

"Najis."

"Berisik, lo emang jelek. Gak usah banyak bacot,"

Gue terkekeh pas ngedenger kak Esa udah nyumpah serapahin kak Juno dari balik tirai.

"Kak Juno..."

Kak Juno menoleh ke arah gue, "Ya, kenapa?"

Gue meremas ponsel yang ada ditangan kanan gue, "Aku disuruh ibu Irene buat nemuin dia secepatnya diruang guru."

"Yaudah pergi sono."

Gue nunjuk muka kak Junho yang masih belum gue apa-apain, "Tapi kan kak Junho belum aku obatin."