Empat Tujuh

531 66 15
                                    

"Pulang jam berapa?"



Gue menutup pintu mobil lalu menatap abang Hangyul yang ada di kursi pengemudi, "Selesai tanding jam 12-an gitu, kayaknya mau makan-makan dulu deh sama kak Esa sebelum pulang."




Iya hari ini ada pertandingan futsal, jadi gue ajak kak Esa buat nonton. Tapi abang Hangyul lebih milih gue berangkat dianter dia daripada dijemput kak Esa.




Nyebelin.




"Langgeng amat sama si ketos? Biasanya juga pacaran cuma sampe sebulan dua bulan udah putus gara-gara bosen, kok bisa?" tanya abang Hangyul.



"ABANG MAU AKU PUTUS SAMA KAK ESA?"



"Gak gitu oneng, heran aja."



"IYA KAN? ABANG MAU AKU JADI JOMBLO KAN BIAR ABANG ADA TEMEN SESAMA JOMBLO? SIRIK SIH LIAT AKU PACARAN MULU SAMA KAK ESA, YEU MAKANYA CARI PACAR SANA JANGAN NGURUSIN TAEKWONDO MULU"



"Buset dah bocah kalo ngomong asal nuduh-nuduh aja, udah sana pergi." usir abang Hangyul sambil dorong-dorong gue menjauh dari pintu mobil.



"Abang mah ngusir valyaaaa,"



"Btw abang gak ada dirumah Val, pulang malem. Gapapa kan sendirian dirumah?"




"Gapapa dong, nanti aku ajak kak Esa aja main dirumahh." jawab gue sambil senyum-senyum.




"Gak boleh!"




"Dih main doang????"




"Tetep aja gak boleh berdua-duaan dirumah,"




"Suruh siapa abang ninggalin Valya dirumah sendirian?" sebel gue.




Abang Hangyul menghela napas pasrah, "Gak usah masuk, diteras rumah aja."




"OKE ABANG, BUBHAIIII"




Gue dadah-dadah ke abang Hangyul sambil nyengir, sementara abang Hangyul menatap gue sengit sambil jalanin lagi mobilnya.





"Valyaa sayangg~"




"Jijik, kak Esa."




Kak Esa yang dari tadi berdiri dideket gerbang jadi ketawa sambil nyamperin gue.




"Kok gitu sama pacar sendiri?"




"Loh anda siapa ya? Saya gak ngerasa punya pacar nih, gimana dong?"




Kak Esa menatap gue kesal, lalu memalingkan wajahnya. "Yaudah, aku cari pacar lagi."




Gue ketawa lalu mengejar kak Esa yang ninggalin gue, "Kak Esa tunggu ih!"




"SIAPA YA? GAK KENAL" teriak kak Esa tanpa membalikkan badan, masih berjalan ninggalin gue.




"KAK ESA IH!"




Gue menarik tangan kak Esa untuk berhenti.




Sambil ngos-ngosan.




ABISNYA KAK ESA JALAN CEPET BANGET,  GUE YANG KAKINYA PENDEK INI HARUS LARI-LARI SEKUAT TENAGA😭




Kak Esa nengok, masih menatap gue dengan pandangan kesal. Terus abis itu berubah, jadi ketawa.




Emang suka ga jelas:(




Gue ikutan ketawa, terus menggenggam tangan kak Esa. "Aku kan udah bilang tunggu didalem aja, kok nungguin aku di gerbang sih?"




Hai Kak-! || Lee EunsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang