Tiga Dua

614 80 37
                                    

"Gak mau masuk?"



Gue mengerucutkan bibir, "Kak Esa ngapain sih ngajakin aku main kerumah kak Esa? Aku kan lagi ngambek."



"Ngambek kok bilang-bilang?"



"Nyebelin kak Esa. Udah cepetan buka pintunya!"



Kak Esa terkekeh abis itu buka pintu rumahnya sambil ucapin salam, gue juga ikutan.



"Ada bunda kak?"



"Ada kok, duduk dulu yuk." kak Esa tarik tangan gue pelan buat duduk diruang tamu.




"Ayo bawa kesini sayang,"



Gue nengok terus ngeliat bunda lagi jalan ke arah ruang tamu sambil bawa nampan, dia nengok sambil ngomong gitu sama orang yang ada dibelakangnya.



"Kak Minju?"



INI BENERAN KAK MINJU LAGI KETAWA-KETAWA SAMBIL BANTUIN BUNDA BAWAIN NAMPAN



Gue ngelirik kak Esa.



Ngapain sih dia ajak gue kesini kalo ternyata ada kak Minju juga?



"Eh eh eh ada Valya?"



Gue mengangguk sambil tersenyum, abis itu salim ke bunda waktu bunda udah nempatin nampan tadi diatas meja.



"Eunsang gak bilang-bilang loh kalo kamu mau kesini juga, bunda kira Eunsang cuma ajak Minju kesini buat silaturahmi. Kan udah lama Minju ngga kesini, bunda kangen."



"Ih bundaaaa, Minju juga kangennn.."



APASIH PAKE ACARA PELUK-PELUKAN SEGALA



"Ayo Minju sini duduk samping bunda, udah lama gak cerita-cerita."



Bunda pegang kak Minju, ajak dia duduk disampingnya. Persis banget kayak ibu sama anak.



"Inget gak sih waktu kalian masih SMP yang bunda ajak main ke danau itu?"



"Inget bundaa! Yang aku sama Esa naik perahu bareng itu kan?"



"Iya terus abis itu perahunya kebalik gara-gara Eunsang yang gak bisa diem. Disitu Eunsang bisa berenang sedangkan kamu gak bisa berenang."



"Aku inget banget waktu itu aku tenggelem terus dibantu Esa buat dibawa ke pinggir danau,"



"Kamu gak tau ya? Eunsang nangis waktu kamu pingsan gara-gara kebanyakan minum air danau."



"Hah sumpah Esa nangis bunda?"



Bunda mengangguk antusias, "Beneran! Dia kan cengeng banget kalo udah khawatir sama kamu."



"Apa sih bunda, aku kan cuma takut kak Minju kenapa-kenapa karena aku." elak kak Esa.



"Lagian sejak kapan aku cengeng?" kak Esa mengerucutkan bibir sambil melipat tangannya didepan dada.



Gemes banget.



"Gak boleh gengsi gitu ah, kamu gak inget ya sesayang apa kamu sama Minju?"



"Iya Sa, masa kamu gak inget waktu aku dikasih cokelat sama temen sekelas aku terus kamu ngerengek-rengek ke aku biar aku buang cokelat itu?"



"Kak Minju gak usah cerita yang itu, aku maluuuu."



"Tapi bener kan Sa itu fakta kamu sampe bilang mau jauhin aku kalo aku gak buang cokelat itu."



Hai Kak-! || Lee EunsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang