21 | ErgaAlen✨ : Keputusan

141 32 0
                                    

Aku disini, masih menyimpan rasa ketika kamu pulang dan berlalu.

Alen♪

❤💜💛💚💙

Kanfas putih sudah tertutup warna-warni indah. Kuas yang menari-nari di kanfas itu pun sudah tergeletak di atas meja lukis. Seorang wajah cowok itu terpampang jelas, menyiratkan kebahagiaan disana.

Aroma cat yang basah masih tercium jelas di kanfas itu. Melihat karyanya yang cukup memuaskan, Alen tersenyum.

Tersenyum melihat wajah rupawan di lukisan itu, lukisan yang menyiratkan kebahagiaanya.

Ia lalu membiarkan lukisan itu bersandar di sketsel, menunggu kering, menempatkan lukisannya di cahaya matahari sore yang menyelinap masuk ke kaca jendelanya yang lebar, dan lebih memilih untuk menjelajahi tiap-tiap lukisan yang berada di ruangan khusus itu, menghapus penat yang menyerangnya. Ruangan yang menyimpan banyak kenangan yang ia tumpahkan melalui lukisannya.

Dan semua lukisan itu hanya berisikan satu objek yang sama.

Dan orang itu adalah cinta pertamanya.

"Kita masih sama, gue bisa natap lo dengan rasa yang sama." Alen berbicara kepada lukisannya seakan-akan seseorang yang berada di dalam lukisan itu mendengarkannya.

Sifatnya menutupi rasanya terhadap seseorang. Mau bagaimana pun, Alen juga cewek normal yang bisa jatuh cinta kepada seseorang.

Seseorang yang menurutnya salah untuk ia cintai.

Alen tertawa kecil, bukan tertawa senang, melainkan tertawa sendu, meratapi kebodohannya karena masih mencintai orang itu.

Entah kenapa ia tidak bisa menghilangkan rasa yang tumbuh didalam hatinya. Alen sadar itu. Dan Alen menyesal.

Menyesal karena begitu lemah akan hatinya.

Ceklek...

Pintu ruang itu terbuka, dimana menampakan sesosok laki-laki berparas manis yang tengah menghampiri Alen.

"Sudah selesai melukis wahai penganggum rahasia?" Arka, tidak bosan-bosannya untuk menggoda adiknya itu. Sedangkan Alen hanya diam menanggapinya. Sudah lelah ia mengomeli kakaknya. Tidak mendapatkan reaksi yang di mau, Arka tersenyum mengerti. Mengerti jika adiknya dalam vase badmood.

"Kalo emang udah selesai ngelukis muka si doi, turun yuk, kakak mau minta pendapatmu."

"Pendapat tentang apa kak?"

"Tentang hubungan mama dengan papa kandung kita." mendengar itu Alen mengangguk paham. Arka mengecup kening adiknya itu tanda sayang, dan keluar dengan kebungkaman.

Pandangan cewek itu lalu kembali terpaku oleh seluruh lukisan yang berada di ruangan itu, lukisan yang semuanya menggambarkan semua tentang cinta pertamanya.

Apa ia perlu mengungkapkan rasa kepada orang yang selama ini, yang selalu ia jadikan lukisan indah?

Alen bingung dan bimbang.

Namun sekarang bukan itu masalah yang terpenting baginya, sekarang yang harus ia pikirkan bagaimana cara agar ia bisa menerima kehidupan baru bersama orang yang akan berstatus menjadi ayahnya.

Untuk masalah hati, untuk saat ini, ia tidak memperdulikannya. Ya, itu keputusannya.

❤💙💚💛💜

"Mau kita tolak atau pun nerima hubungan mama, pastinya mama juga pasti bakalan menikah juga dengan Pak Haris..." Arka lalu menggenggam tangan Mamanya-Alya lembut, seakan memberi semua kepercayaannya kepada wanita yang ia cintai dihadapannya.

"Arka sadar akan hal itu, dan lebih baik Arka menyetujui hubungan ini, lagi pun setelah Arka pikir, mama akan lebih bahagia nantinya." Alya yang mendengar hal itu tersenyum bahagia. Hanya itu, tidak mengucapkan sepatah kata apapun, masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

"Alen dan Bang Arka gak mau jadi batu penghalang atas kebahagian mama, lagi pun mungkin kita bisa buka lembaran baru dengan papa baru," tangan wanita itu pun langsung merangkul kedua anaknya dalam dekapannya. Kelegaan terpancar dari matanya.

Melihat itu, Arka dan Alen merasa keputusan yang mereka ambil benar. Memutuskan agar mereka melawan ego mereka dan memilih keputusan mamanya dengan pikiran terbuka.

"Terima kasih anak-anaku..."

Sore menjelang malam, diterangi cahaya senja yang asri. Ini adalah senja yang terbaik. Dimana ketika senja pergi, malam yang akan datang dan malam yang mengisi kepergian. Bukan seperti malam sebelumnya yang berisikan air mata karena perdebatan yang ada dan mengisahkan luka yang dalam, dimana semuanya bertengkar satu sama lain.

Hanya karena seseorang dimasa lalu yang hadir.

"We love you mama..."

Bahagia meyertai. Alen dan Arkan menjadi tujuan dan hidupnya, dan sebentar lagi, Haris datang dan menjadi pelengkap hidupnya dan keluarganya.

❤💛💜💙💚

Tsafita Zulfa
3 Oktober 2019

ERGALEN [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang