6 | ErgaAlen✨ : Ketakutan Yang Menjadi Kenyataan

282 48 9
                                    

•Daren Agran Dirgantara-Dirga•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Daren Agran Dirgantara-Dirga•

-Bambam GOT7-

❤💙💚💛💜

Murid kelas XII IPA B berhamburan. Entah menuju kantin, toilet, perpustakaan, bahkan ke kelas lain yang juga jam kosong untuk menggosip. Dan gosip terhangat SMA Bagaskara saat ini hanyalah tentang anak baru—Dirga yang kini mulai famous. Bagaimana tidak, cowok itu benar-benar ganteng dan murah senyum. Sampai-sampai tingkat kepopuleran Bara dipertanyakan. Apakah kepopuleran Bara nantinya akan terkalahkan oleh Dirga? Entahlah, itu masih jadi teka-teki.

Tetapi ada satu gosip lagi yang sangat tidak terduga, dan baru saja menyebar. Gosip itu tentang dugaan jika Dirga menyukai Alen, cewek yang terkenal sangat irit ngomong disekolah itu. Tetapi toh orang yang lagi digosipkan hanya memasang muka datar seakan-akan tidak terjadi apa-apa.

Erga sejenak menghentikan kesibukannya menatap layar ponselnya. Memikirkan Alen dengan Dirga membuatnya tidak nafsu melakukan apa-apa, entah kenapa. Rann, Sean, Bara, dan Raga sudah sedari tadi ke lapangan untuk bermain basket.

Selain itu, kejadian tadi membuat mood-nya berantakan karena Bu Nuke menuruti keinginan Dirga, yaitu membolehkan cowok itu duduk dengan Alen. Dan dirinya di gusur duduk dengan Rio. Sangat menjengkelkan jika harus di jauhkan oleh orang yang di sukai.

Cowok itu mengedarkan pandangannya, melihat meja yang ada di hadapannya, ada sepasang siswi kembar. Anala dan Anara, sedang bercakap-cakap ria. Biasanya ada Alen diantara mereka berdua.

Tunggu, dimana Alen?

Pertanyaan itu mulai mengganjal di benaknya. Bermain ponsel sejak tadi membuatnya tidak sadar akan hal itu. Erga mengerutkan dahinya mencoba berpikir. Menengok ke kanan dan ke kiri mencari cewek yang ia sukai sejak SMP itu. Penasaran, lantas Erga pun mendekati meja Anala dan Anara.

Menyadari kehadiran Erga, kedua cewek itu menghentikan kegiatan mereka dan menatap ke arah Erga dengan aneh.

"Alen mana?" tanya Erga to the point.

"Oh Alen, dia di perpustakaan, nemenin Dirga minjam beberapa buku pelajaran." ucap Anara dan di angguki oleh Anala. Erga tersenyum kaku. Hatinya terasa nyeri mendengar penjelasan Anara. Erga buru-buru berbalik tanpa mengatakan apapun kepada kedua cewek itu dan berjalan dengan cepat menuju perpustakaan untuk menghampiri Alen sejenak.

Erga tidak suka jika Alen dekat dengan Dirga. Apa itu cemburu? Erga tidak yakin. Pikirannya kusut dalam sekejap. Pikirannya kembali, berfikir apa gosip itu benar? Ada suatu ketakutan tersendiri yang menyelimuti Erga sekarang. Ketakutan yang lebih besar dari sebelumnya.

❤💙💚💛💜

Cahaya terik matahari disiang bolong cukup membuat semua orang ingin cepat-cepat pulang kerumah, termasuk Erga dan Alen. Mereka tengah menyusuri koridor sekolah menuju pelataran parkiran.

"Tau gak, pertandingan nanti, lawan sekolah kita itu SMA Bangsa lagi. Gila! Gue gak yakin kalo adek-adek bimbingan gue bisa ngalahin mereka lagi! Dari kabar yang gue denger, kemampuan mereka meningkat pesat!" seru Erga menggebu-gebu. "Gue takut, sekolah kita kalah Al."

Alen memakai helmnya, begitu pun Erga yang sudah duduk di jok motornya dan menyalakan mesin kendaraannya. "SMA Bangsa? Apa yang lo katain adalah cerminan, bahwa lo gak percaya sama kekuatan adek-adek bimbingan lo. Itu berarti lo udah kalah sebelum berperang. Inget ya Er, adek-adek bimbingan lo hebat. Semua orang tau itu." wejangan Alen membuat Erga sedikit tersenyum sumringah lagi. Kata-kata motivasi yang cukup bagus.

Alen memanjat ke jok motor belakang Erga. "Ayo buruan pulang!" setelah itu mereka keluar dari pelataran parkiran, membelah jalanan ibu kota negara yang macet, seperti biasa.

"Al!" Panggil Erga sedikit menoleh ke belakang. "Entar sore temenin gue latihan voli ya, biar semangat hehe..."

Mendengar itu Alen berkata, "maaf Er, gue gak bisa. Sore ini gue ada janji sama seseorang."

Erga mendengus. "Janji sama siapa sih?" Erga cemberut. Apa kini dia harus memaksa Alen lagi?

"Gue sore ini ada janji sama Dirga."

Deg!

Mau kemana mereka? Kenapa kok tiba-tiba mereka jadi deket banget?

Erga terdiam, menghening di sepanjang jalan. Alen bahkan tidak mengajaknya berbicara sedikit pun. Ada setitik celah yang Erga rasakan, seperti akar dari jarak yang mulai tercipta. Akhirnya Erga sadar, ketakutannya menjadi kenyataan.

❤💙💚💛💜

Tsafita Zulfa
24 Desember 2018

ERGALEN [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang