•Erga X Alen•
❤💙💚💛💜
Sudah hampir empat tahun Alen meninggalkannya.
Erga menjalankan kehidupan normalnya. Setelah tiga tahun lalu di pusingkan dengan tes ini itu untuk mendaftar polisi, akhirnya Erga menjalin Pendidikan Taruna Kepolisian yang membuatnya selalu di sibukan oleh tugas-tugasnya. Namun perlu digaris bawahi, kesibukannya itu tidak pernah melarutkan kesedihan Erga ketika Alen meninggalkannya.
Mereka sudah putus kontak, sejak Erga sudah memasuki asrama, dimana memang tidak boleh membawa ponsel. Entah tepatnya tanggal berapa. Terlepas dari itu juga, Erga ketika mendapatkan IB (Izin bermalam) dan IK (Izin keluar) juga sangat jarang untuk menggunakan ponsel. Lagi pula, ia juga tidak ada niatan untuk sesekali menanyakan kabar kepada Alen. Karena Erga sadar, Alen juga sama sibuk sepertinya. Merecokinya dengan mengirim pesan atau bertelponan akan semakin membuatnya terganggu. Tapi jujur saja dalam lubuk hati cowok itu, rasa rindu yang teramat tercetak jelas. Tidak bisa dibohongi atau pun di pungkiri.
Namun Erga yakin, wanita itu tetap akan sama. Wanita yang irit ngomong ketika bersama orang yang asing, namun akan sangat cerewet dan menyebalkan kepadanya, yang berhasil membuatnya jatuh cinta.
Ah untuk masalah ungkapan hati, Erga nyatanya belum siap selain karena tidak tau perasaan Alen kepadanya, dan seandainya dia menyatakan cinta ketika mereka belum berpisah, Erga memiliki dua ketakutan yang siap menghiasi otaknya. Yang pertama takut di tolak, takut ketika penolakan itu akan menjadi sebuah rasa canggung nantinya. Erga tidak ingin persahabatan mereka rusak karena ucapan "Gue sayang sama lo suer dah gak boong.". Mau jadi apa dia entar kalau ketemu sama Alen, pastinya yang Erga bisa tebak, il feel tingkat dewa menyerang cewek itu.
Yang kedua, seandainya di pernyataannya di terima, Erga takut fokus Alen dan dirinya terbagi, antara pendidikan dan hubungan mereka. Erga bisa membayangkan nantinya itu akan berdampak buruk. Erga tidak mau hal itu terjadi, jangan sampai.
Namun terlepas dari ketakutan masa itu, ada satu ketakutan yang menimpanya, nyata dan lebih besar sekarang. Erga sedikit ragu dengan ini semua sebenarnya. Tidak bisa ia jamin jika disana nantinya Alen tidak akan menjalin hubungan dengan seseorang, begitu sebaliknya dengan dirinya. Ia hanya takut suatu hari nanti lembaran lama mereka terisi dengan kenangan baru bersama orang lain. Memang rasa takut selalu mengikutinya, tapi untuk hal ini, Erga memilih untuk mengikuti alur saja, tidak ingin menebak atau pun mengada-ada. Jika memang nantinya seperti itu, ia akan berusaha tetap menjadi Erga yang sama dengan tetap bersahabat dengan cewek itu.
Kisah masa SMA membuat Erga lebih kuat dan dewasa dari sebelumnya. Dia bukan lagi Erga yang suka ketawa-ketiwi dan menebarkan lelucon konyol seperti dulu. Kata orang, dia sudah banyak berubah, lebih terkesan kaku dengan gaya bahasa yang terbilang kalem. Mungkin pembawaan pembentukan karakter ketika menjalani pendidikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERGALEN [END✔]
Teen FictionIni hanyalah kisah klise, tentang persahabatan cewek dan cowok yang mengundang segala warna di antara keduanya. Kisah dua orang sahabat yang memendam rasa, tetapi tidak berani mengambil kesempatan. Ini tentang Erga dan Alen, hingga semuanya terasa b...