Semua tentang kebahagian dan pengorbanan.
Alen & Dirga
❤💜💛💚💙
Bahagia.
Satu kata yang cukup mewakili perasaannya. Rangkaian hidupnya kembali utuh dan berwarna. Semua terasa baru, namun kehangatan kelengkapan yang terjadi terasa hangat dan menyatu layaknya kisah lama.
Serumah dengan Dirga, juga Haris-Papa kandungnya menambah harmonisnya keluarga kecil itu. Alya–Mamanya, dan Arka–Kakaknya tidak kalah bahagia mengenai itu, namun perlu di garis bawahi, Arka masih menyimpan rasa dendam kepada saudara tirinya itu.
Namun ketika melihat Alen dan Dirga yang nampaknya baik-baik saja, bahkan begitu dekat, Arka yakini, jika hubungan keduanya sudah kembali menyatu. Dari raut wajah Dirga pun, nampaknya ia juga tidak ada niatan kembali untuk melakukan tindakan buruk terhadap adik kecilnya itu. Ada setitik kelegaan yang Arka rasakan melihat mereka berdua yang nampaknya lebih dewasa dari pada sebelumnya.
"Alen! Lo udah ditunggu sama si loleng Noh!" seru Dirga dari bagasi. Loleng yang di maksud Dirga ialah Erga. Tidak lama, deruman suara motor besar milik Dirga pun terdengar, sepertinya cowok itu berangkat terlebih dahulu.
Mendengar hal itu, lantas saja Alen menghabiskan sarapannya dengan cepat hingga terbatuk-batuk.
Walaupun serumah dengan Dirga, Erga tetap kekeh untuk berangkat dan pulang bersama dengan cewek itu. Sama layaknya seperti Arka, Erga masih memiliki dendam yang mendalam kepada Dirga mengenai malam itu.
Kembali lagi mengenai kejadian di ruang makan, Arka lalu berdecak. "Tros ... tros aja makan kayak gitu! Makanya jadi orang jangan sukanya molor, jadinya sekarang buru-burukan!" cerocos Arka, lalu memberikan segelas air putihnya kepada cewek itu. Dengan cepat, Alen meneguk minuman itu hingga tandas.
"Udah mau berangkat nak?" suara itu datang dari arah tangga. Alen mengangguk antusias dan menghampiri pria itu.
"Alen berangkat ya pa," cewek itu menyalami papanya. Haris tertawa kecil melihat Alen kalang kabut menuju dapur untuk berpamitan dengan Alya.
"Woy curut cepetan nanti terlambat!" suara itu membuat satu rumah meringis. Erga, cowok itu dengan tidak berdosanya berteriak melengking, tanpa memperdulikan kesehatan telinga pemilik rumah. Dalam hati Alen bersumpah, sehabis ini ia akan mencubit pipi cowok itu karena kelakuannya.
❤💙💚💛💜
"Gak bisa gitu, lo udah janji perjodohan ini bakalan batal!" Aliska munjuk wajah itu dengan penuh amarah.
"Lo tau rencana kita udah gagal, lo mau buat rencana baru buat dapetin Erga? Silahkan, tapi gue gak mau ikutan lagi." Dirga mengangkat kedua tangannya ke udara, sirat kesedihan kembali keluar. Aliska mengeluarkan senyuman putus asanya, lalu menatap ke langit, menahan air mata yang ingin mengalir ke pipinya.
"Disini gak cuma lo yang sedih! Lo tau, malah gue yang banyak berkorban demi rencana kita, jadi stop lo ngalirin air mata lo seakan-akan lo yang paling merasa sedih disini!" frustasi Dirga. Ia meraup wajahnya kasar dan menatap lagi cewek di sebelahnya.
"Gue cuma mau satu dari lo, jangan sakiti Alen lagi." Dirga berpesan.
"Gue tau, lo masih gak bisa lepasin cewek itu gitu aja. Gue cuma mau bilang, lo itu payah! Dan terlalu munafik sama diri sendiri " sorot mata itu menajam. Hati itu tergores. Dirga mengepalkan tangannya kuat dan segera pergi dari rooftop itu, meninggalkan Aliska dengan air mata yang tidak bisa di bendung.
Rencana sudah usai, tetapi rasa masih tetap ada dalam diri keduanya.
❤💙💚💛💜
Tsafita Zulfa
23 November 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
ERGALEN [END✔]
Fiksi RemajaIni hanyalah kisah klise, tentang persahabatan cewek dan cowok yang mengundang segala warna di antara keduanya. Kisah dua orang sahabat yang memendam rasa, tetapi tidak berani mengambil kesempatan. Ini tentang Erga dan Alen, hingga semuanya terasa b...