Mari berpelukan dan menghabiskan waktu bersama untuk terakhir kalinya di tahun ini.
Erga & Alen
❤💜💛💚💙
Hasil ujian kelulusan di umumkan hari ini. Setelah berjuang melewati masa-masa menegangkan pasca minggu ujian kemarin, kini mereka harus di hadapi lagi waktu-waktu yang tidak kalah menegangkan dari pada ujian lalu.
Surat kelulusan sudah dibagikan secara perkelas. Wali kelas XII IPA B - Bu Buke lalu menginstrupsikan kepada anak didiknya untuk membuka surat kelulusan itu dari mapnya. Dengan adanya lampu hijau yang sudah di berikan Bu Nuke, murid-murid kelas itu pun memelihat hasil kerja keras mereka, lalu mengekspresikan kebahagiaan mereka dengan berbagai cara dan tingkah, membuat kelas itu heboh.
Namun tidak dengan Alen dan Erga. Dalam surat kelulusan yang menyertakan nilai mereka yang memuaskan dan tulisan 'LULUS', ada satu hal yang membuat mereka nampak kembali flasback pada malam itu, dimana pembahasan kuliah dan Thailand muncul. Hingga riuh kelas itu lalu terhenti karena bel berbunyi, menandakan waktu bebas dimulai, dimana murid-murid bisa menghabiskan waktu sejenak untuk istirahat mengisi perut di kantin, berfoto-foto bersama guru dan teman-teman, atau bahkan bisa saja langsung tancap gas menuju ke rumah.
Kata maaf belum melayang diantara kedua belah pihak. Kesalah pahaman masih terjadi, dan rasa gengsi yang tinggi membuat mereka seakan acuh.
Dirga yang melihat keanehan hubungan keduanya itu lantas mendekati Erga. "Bro lo kenapa sih sama si Alen?" namun Erga hanya membalas dengan senyuman penuh arti dimana mata sendu itu mengisyaratkan betapa kecewanya ia ketika Dirga menyebut nama itu. Dirga paham, cowok itu enggan untuk bercerita.
"Gue berharap, kalian segera baikan, sebelum semuanya terjadi, trus kalian nyesel deh, kan bisa berabe nanti ending-nya." Dirga menepuk bahu itu memberi semangat.
"Thanks Dir..."
Tiba-tiba satu ide muncul dari kepala saudara tiri Alen itu.
"Eh Er, ikut gue yuk?" ajak Dirga kepada Erga yang tengah melamun itu."Hah, apa? Kemana?"
"Udahhh ikut aja lo." Dirga langsung saja mendorong tubuh itu supaya bergerak maju, mengikutinya ke arah yang tidak tentu. Mereka berjalan menuju ke lapangan outdoor yang ramai dengan siswa-siswi yang asik berfoto ria.
Mata hazel itu menatap sosok cewek dengan rambut sebahu dengan poni khasnya. Sedetik kemudian langkahnya terhenti karena cewek yang menjadi pusat perhatiannya itu menatapnya juga dengan tatapan sayu.
"Samperin gih " tubuh Erga hampir saja terjatuh kedepan ketika di dorong Dirga. Namun ia tidak mempermasalahkan hal itu secara serius dan lebih minat untuk kembali menatap mata itu.
Tatapan itu, seakan menarik Erga untuk mendekati cewek itu. Tatapan dengan setitik rindu yang Erga rasakan.
Menyadari jika langkah itu tertuju kepadanya, untuk mengikis jarak lebih cepat, Alen lalu melangkahkan kakinya juga, menghampiri cowok itu dengan sedikit rasa tidak enak hati ketika pikirannya teringat mengenai malam itu.
Mereka menghentikan langkahnya, jarak di antara mereka hanya setengah meter saja. Cengiran Erga terbit, begitu pula dengan kedua sudut bibir Alen yang tertarik ke atas. Lalu mereka menghapus ukiran cantik itu dan fokus menatap satu sama lain.
"Maafin Gue. Gue tau gue egois."
"Gue—gue sakit hati Al, gue ngerasa, gue selalu ngebutuhin lo, sedangkan gue ngerasa lo gak butuhin gue. Sebagai sahabat gue kadang gak merasa berguna karena lo kadang gak jujur sama gue, gue selalu berfikir gunanya gue apa di mata lo? Apa gue gak penting? Rasa ragu kadang nyelimuti gue mengenai sifat lo," jujurnya tanpa basa-basi. Senyum kecil itu lalu muncul begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERGALEN [END✔]
Teen FictionIni hanyalah kisah klise, tentang persahabatan cewek dan cowok yang mengundang segala warna di antara keduanya. Kisah dua orang sahabat yang memendam rasa, tetapi tidak berani mengambil kesempatan. Ini tentang Erga dan Alen, hingga semuanya terasa b...