Akan aku buktikan jika aku tidak kalah telak kepadamu!
Erga♪
❤💜💛💚💙
Bincangan untuk sekedar mengucapkan 'Happy Birthday' dari banyak orang, juga mengobrol dan ditempeli oleh cewek-cewek yang mengincarnya saat awal pindahnya ia ke SMA Bagaskara, dan bahkan ajakan beberapa cowok yang termasuk sohibnya dari SMA terdahulunya untuk meneguk beberapa wiski dan vodka tidak bisa di tolak Dirga.
"Kalo lo di dalam sini mulu, rencana kita gak berhasil!" suara seseorang di sana sedikit berteriak, menyaingi suara dentuman musik yang keras. "Rencana gue buat deketin Erga udah berjalan sekarang, lo kapan?"
"Iya-iya bawel banget lo Ka!" cowok itu meneguk kembali vodka-nya, entah untuk yang kesekian kalinya. Tubuh itu bersandar di sofa sedari tadi. "Rencana gue nanti bakalan gue kerjain deh tenang aja!" dan bip, telpon itu dimatikan sepihak oleh Dirga.
"Siapa noh? Boneka lo?" Tristan cekikian ketika melihat ekspresi sohibnya ketika menerima telpon. "Cewek lo Dir?" sebagai jawabannya, Dirga menggeleng.
Dirga meraih sebotol anggur yang tersisa di atas meja dan ingin meneguknya, namun oleh salah satu sohibnya-Sanjaya, ditahan.
"Dir, lo udah banyak minum, dan lo ... lo kelihatan mabuk." Sanjaya merebut botol itu dan menjaukannya dari Dirga. Dirga tidak berusaha untuk merebut botol itu.
"Sebaiknya, lo turutin permintaan cewek lo dulu deh, sono dah, kesian dia nunggu." Sanjaya tersenyum. "Nunggu di kasih jatah." dan sedetik kemudian, Sanjaya dan Tristan tertawa, Dirga yang mendengar hal itu hanya tersenyum penuh arti.
❤💙💚💛💜
"Lo gak barengan Erga sama yang lain?" dengan senyuman yang mengembang sempurna, Dirga berusaha mengajak ngobrol cewek dingin dihadapannya ini dengan sabar.
"Gak Dir, gue males," dengan raut wajah datarnya ia berkata seperti itu. "Gue mau pulang..."
"Kenapa? Lo ngambek ditinggal Anara nari di sana?" anggukan kecil bak anak kecil itu membuat seorang Dirga tertawa renyah. "Kan ada gue."
"Gue bad mood Dir," ucap cewek itu singkat. Keadaan hening setelah itu. Pelayan pun datang ke meja mereka, membawakan sebotol wiski dan sebotol minuman soda, setelah itu pelayan itu pergi, meninggalkan Erga dan Alen yang masih tetap hening.
"Udah, ayo mau gue kenalin ke sahabat gue?" cewek itu hanya menggeleng sebagai jawabannya, membuat Dirga harus menarik nafasnya panjang, dan menghembuskannya dengan pelan, berusaha sabar meneladeni sifat Alen yang selalu berubah-ubah.
"Mau minum? Ini nih minum dulu, siapa tau bad mood lo berkurang." cowok itu menyodorkan minuman yang sudah ia buka sebelumnya kepada Alen. Alen pun menerima minuman itu, membuat Dirga tersenyum kecil.
❤💙💚💛💜
Jantung Erga berpacu dengan cepat ketika rasa khawatirnya melihat Dirga yang menuntun Alen ke suatu tempat yang tidak bisa di jangkau mata, dalam artian ruangan yang dikhususkan untuk tamu spesial dan tamu club tetap.
Mata itu masih mengamati keberadaan orang itu dengan rasa terkejut. Raut wajah Erga menjelaskan arti ketakutan yang mendalam. Menyadari hal itu, Aliska segera menoleh juga, memakukan tatapannya kepada Dirga yang tengah melakukan aksinya.
"Eh Er, ayo kita kesana, kita makan yok?" ajak Aliska dengan nada manis, yang tujuannya untuk mengalihkan pandangan Erga yang Aliska yakin sangat mencurigai Dirga saat ini.
Namun tatapan itu masih terpaku kepada kedua orang itu.
"Gak mungkin!" gumam Erga dengan raut wajah yang terkejut bukan main, mengacuhkan ucapan Aliska, dan memilih berdiri, berjalan cepat ke arah mereka dan membuat sohib-sohibnya kebingungan.
"Erga!" geram Aliska ketika melihat punggung itu kian menjauh. Ia menjambak rambutnya frustasi, dengan segera Aliska mengejar Erga dengan harap rencananya tidak akan gagal karena hal ini.
"Ada apa sama Erga?" tanya Rann ketika melihat itu, yang hanya dibalas gelengan Raga.
"Kayanya ada yang gak beres." Bara menimpali." Ayo kita ikuti Erga!"
❤💙💚💛💜
Tsafita Zulfa
31 Oktober 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
ERGALEN [END✔]
Fiksi RemajaIni hanyalah kisah klise, tentang persahabatan cewek dan cowok yang mengundang segala warna di antara keduanya. Kisah dua orang sahabat yang memendam rasa, tetapi tidak berani mengambil kesempatan. Ini tentang Erga dan Alen, hingga semuanya terasa b...