45- The night

60.7K 4.5K 193
                                    

"Kemudian, aku menyadari banyak jarak di antara kita yang tak bisa dihapuskan siapapun."

-

"Clown never be princess, remember." lanjut Ghia yang membuat Ghea merasa dia sudah bener-bener jatuh ke jurang tanpa dasar.

Namun, sebuah tangan tiba-tiba mengengam tangannya, Ghea mengangkat wajahnya dan melihat Zega yang melakukan itu dengan wajah menyesal.

Selanjutnya, Zega membawanya pergi dari sana sebelum Ghea bener-bener hancur.

"Aw," ucap Ivana dramatis. "But the clown got a prince."

Ghia mengepalkan tangannya.

Langkah Ghea sedikit kesusahan mengiringi Zega. Zega membawanya keluar dari aula sekolah dan duduk di taman yang minim pencahayaan.

"Sorry, gue kira itu tadi lo. Kalian mirip kalau pakai topeng." Zega menyugar rambutnya kasar.

Ghea tersenyum. Kemudian, mengangguk. "Nggak apa-apa. Tapi, untuk sementara aku butuh waktu sendiri." kemudian Ghea berbalik, dan meninggalkan Zega sendirian disana ditemani gelapnya malam.

Zega membuang nafas panjang, memandang punggung Ghea yang menjauh.

Kenapa dia bisa sebodoh ini?

***

Ghea tak mau pulang kerumah. Gadis itu menyusuri jalanan malam dengan kaki kosong, high heels nya sudah dia lepaskan dan berakhir membawanya ditangan.

Langkah Ghea melambat. Dia memikirkan semuanya. Dia melakukan ini untuk mereka semua. Tapi, pada akhirnya dia yang akan mendapatkan getahnya.

Bener-bener lucu, hidupnya.

Ghea tertawa. Dia bener-bener badut yang malang.

"Kaki lo nggak sakit?"

Ghea berbalik, dia memandang Daniel melangkah mendekat. Ghea tersenyum, ternyata bener, selama ini, Daniel yang sering dilihatnya masih hidup.

"Kalian masih hidup," kata Ghea.

Daniel tersenyum. "As you see. Kita ketinggalan pesawat, dan pesawatnya kecelakaan. Kita ... sangat beruntung, kan?"

Ghea mengangguk.

"Maaf buat baju lo."

Ghea mengernyit. "Kamu ... yang tadi tabrak aku?"

Daniel meringis dan mengangguk. "Sorry."

"Aku yang minta maaf," jawab Ghea kemudian hening di antara mereka.

"Gue mau minta maaf juga." Daniel menunduk. "Maaf udah buat semuanya hancur, dan buat lo malu. Gue ketemu Axel di tangga mau ke rooftoop dan gue bilang kalau lo lagi di aula, gue yang nyuruh dia dansa sama Ghia. Karena, gue mau Ghia bahagia."

Langkah Ghea terhenti. "Ka-kamu?"

Daniel mengangguk. "Maaf. Gue buat semuanya rusak, gue cuma pingin kabulin permintaan Ghia buat dansa sama Axel. Tapi, semuanya salah. Gue ngerasa bener-bener bersalah. Apalagi setelah gue tahu, selama ini lo nyamar jadi Ghia, lo pasti korbankan banyak hal buat itu. Orang-orang pasti berpikir lo jadi 'Ghia untuk bisa seperti ratu. Tapi, setelah lihat mata lo. Mereka salah. Lo ... terlalu baik untuk ngelakuin semua itu."

Ghea membuang nafas sejenak. "Penuh kejutan, setelah ini, semuanya udah tahu, aku nggak tahu harus hidup seperti apa. Ada baiknya, kamu membantu membongkar semuanya lebih cepat walaupun di situasi yang salah. Aku juga nggak mau lama-lama terikat dengan semua hal ini. Aku lebih suka menjadi 'Ghea daripada Ghia. Ghea yang tak terlihat, Ghea yang nggak jadi fokus semua orang, Ghea yang suka buku, Ghea yang suka sepi, dan Ghea yang bahagia karena hal-hal sederhana. Namun, sekarang aku kehilangan semuanya. Orang-orang udah tahu semuanya."

"Termasuk kalau lo kembaran Ghia?"

Ghea mengangkat bahunya. "Maybe. Gue aja nggak tahu harus kemana sekarang."

Daniel memejamkan matanya sejenak. "Karena gue yang buat masalah ini, gue bakal bantu lo cari jalan keluarnya. Gue bakal ngomong sama Ghia."

Ghea tersenyum. "Mungkin kamu yang buat masalah malam ini, tapi aku yang nyiptain nya. Nggak apa-apa, semua perbuatan ada resikonya. Aku udah siap, dari awal kok."

Daniel tersenyum. "Gue bakal bantu. Dan, untuk Axel maaf udah buat kalian jadi berantakan gini, gue bakal minta maaf sama dia juga."

Ghea memandang sejenak langit malam. "Aku memang bodoh, ya?"

Daniel menggeleng. "Lo terlalu baik. Nggak semua orang punya hati sebaik lo."

Dan, Ghea tersadar. Satu-satunya hal yang bisa dia lakukan adalah mengorbankan hatinya, kan? Cuma hatinya yang baik dari dirinya. Dan, hati itu adalah Axelle Zega.

***

A/n:

Vote and coment y'all. And, kalian udah tahu kan kalau Ghea bakal terbit, jadi jangan lupa nabung, yaa!

See u

Aerlyn.

21 November 2020. (ps kaget banget aku repostnya di tanggal yang sama tapi beda tahun sekarang 2021)

Ghea [PROSES PENERBITAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang