Hanya kisah sederhana tentang Yuta dan Marsha (Matcha). Dengan keluarga kecilnya yang......
Aneh!
Start: 29 Agustus 2019
End: 24 Mei 2020
Repost:
Start: 18 Juli 2020
Jangan lupa dukungannya, Yorobun 💚 Biar aku makin semangat 💚
Semalam sama keluarga Suh Malam ini sama keluarga Nakamoto dong 😌
Bacanya boleh lah sambil dengerin lagu Milk Tea nya Shota Shimizu. Lagu yang tadi dinyanyiin sama Yuta pas vlive 😂
Biar gak pahit-pahit banget xD
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yuta dan Marsha akhirnya tiba juga di rumah, setelah perjalanan yang sedikit panjang karena Yuta yang menggendong Marsha.
Yuta membantu Marsha untuk duduk di sofa, dan membiarkan kaki sang istri berada di atas pahanya.
"Kenapa nggak langsung kamar aja sih? Ngantuk nih. Mau tidur," protes Marsha yang malah dibawa ke sofa.
"Emang udah ngantuk, ya?"
"Menurut Anda aja gimana Bapak Nakamoto Yuta."
"Enggak tahu."
"Buru gendong ke kamar. Mau tidur nih."
Bukannya menuruti permintaan Marsha, Yuta malah mengelus pergelangan kaki istrinya yang terluka. Elusannya lembut, dan tangannya sedikit bergetar. Mungkin karena berat tubuh Marsha yang tadi digendong olehnya.
"Sakitnya yang ini, ya?" tanya Yuta ketika Marsha meringis kecil saat kakinya disentuh.
"Mau dikompres nggak?"
Marsha menggeleng. Ia malah berusaha menarik kakinya, tapi Yuta tetap menahannya. Tidak membiarkan Marsha pergi sedikit pun.
"Yakin nggak mau dikompres?"
"Iya, Yuta. Ini biasa kok. Lagian kamu tuh yang masih sakit. Udah sok aja mau ngurusin aku."
"Gara-gara ke pasar malam, kamu jadi keseleo gini. Kalau aku bisa nurut sama kamu buat nggak ke sana, mungkin sekarang kamu nggak apa-apa."
Hening sesaat antara Yuta dan Marsha. Ada kesedihan di mata Yuta saat menatap kaki Marsha yang terluka. Padahal kalau boleh jujur, Marsha biasa saja. Maksudnya, rasa sakit yang dia rasakan masih bisa diatasi.
"Gomen ne..."
Sebuah ucapan klasik dan begitu bosan untuk didengar. Tapi bukan Yuta namanya kalau tidak pernah mengucapkan kata maaf, setelah ada saja kejadian yang menimpa orang tersayangnya.