Sweet Brother

4.2K 624 163
                                    

Jangan lupa dukungannya, Yorobun 💚
Biar Keluarga Nakamoto selalu bahagia 💚

Jangan lupa dukungannya, Yorobun 💚Biar Keluarga Nakamoto selalu bahagia 💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Yuma." Tama masuk ke kamar Yuma dan memanggil adiknya.

Di kamar, Tama melihat Yuma yang sedang sibuk bermain dengan bonekanya. Tama duduk di samping Yuma yang begotu fokus dengan boneka di tangannya. Ia berharap kehadirannya akan mencuri perhatian Yuma.

Sayangnya Yuma mengabaikan Tama karena yakin jika kakaknya hanya ingin mengganggu, bukan untuk berurusan dengannya.

Yuma lebih memilih bermain dengan bonekanya yang sudah pasti menjadi teman terbaiknya sekarang. Daripada harus diajak bercanda oleh Tama yang menurutnya tidak jelas.

"Aku tuh manggil. Jawab, dong." Tama mulai tidak sabar karena Yuma tidak menjawab panggilannya.

"Apa, sih?" tanya Yuma sewot.

"Gara-gara kebanyakan main boneka, sih. Makanya kalau dipanggil jadi lama nyahutnya."

"Jangan ganggu. Yuma lagi asyik," ujarnya sambil mendorong Tama untuk menjauh.

Tama tersinggung karena Yuma mengusirnya. Bukannya menurut, Tama justru bertahan di samping Yuma.

"Ngapain sih elus-elus bonekanya sampai kayak gitu? Kamu tuh udah mau tujuh tahun. Masih aja main boneka kayak anak kecil."

Komentar Tama tetap Yuma abaikan karena menurutnya tidak penting. Selama baginya yang dilakukan tidak merugikan orang, Yuma tidak peduli apapun yang dikatakan orang lain.

Tama gemas karena terus saja diabaikan oleh Yuma. Saking gemasnya, Tama menarik boneka yang ada di tangan Yuma. Hal itu membuat Yuma melakukan hal yang sama seperti Tama. Yuma menarik bonekanya agar Tama tidak mengambilnya.

"Lepasin. Ini boneka Yuma!" seru Yuma karena tidak ada tanda-tanda Tama akan melepaskan boneka miliknya.

"Enggak," balas Tama cepat.

"Lepasin! Yuma mau main."

"Pokoknya nggak akan aku lepasin."

Tama masih belum mau mengalah dan sesi tarik menarik itu belum selesai juga. Bahkan tidak ada tanda-tanda akan selesai karena baik Tama dan Yuma tidak ingin mengalah. Wajar jika Yuma tidak ingin mengalah, mengingat boneka yang sedang ditarik Tama adalah boneka kesayangannya.

Entah ada apa dengan Tama sampai dia tidak mau mengalah pada adiknya sendiri.

Hingga akhirnya bagian kepala boneka yang ditarik oleh Tama sobek dan lepas dari badannya, dan boneka Yuma kini jadi terbagi dua. Tama dan Yuma berhenti saling menarik. Keduanya terkejut, namun Yuma jauh lebih terkejut melihat boneka kesayangannya yang rusak.

"Yuma ...." Kalimat Tama tertahan di tenggorokannya ketika melihat tangan Yuma yang memegang bagian tubuh bonekanya bergetar.

Yuma menatap Tama dengan sorot matanya yang sedih karena melihat boneka kesayangannya yang dirusak olehnya. Tama hampir saja mengucapkan kata maaf, tetapi Yuma langsung keluar dari kamarnya. Yuma menghampiri Yuta yang sedang santai di ruang tengah sambil membaca bukunya.

ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang