Jangan lupa dukungannya, Yorobun 💚
Biar aku makin semangat 💚Kata siapa Nakamoto Yuta orang jahat?
Hmmm, ya. Baiklah. Dulu. Dulu sekali Yuta pernah jahat.
Tapi Yuta punya alasan, kan?
Walaupun alasannya sangat kekanakan dan tidak bisa diterima.
Pada akhirnya, semua orang harus tahu bahwa Yuta tidak pernah jahat.
Hanya saja.... kadang-kadang Nakamoto Yuta itu error.Apalagi kalau sudah soal Marsha.
"Matcha, kamu tahu? Kamu itu cinta pertama aku."
Nakamoto Yuta
Aku baru merasakan yang namanya jatuh cinta saat usia sembilan belas tahun. Dua puluh tahun kemudian, perasaan itu masih ada sampai sekarang. Bahkan tidak pernah pudar walaupun dulu sempat dipisahkan oleh jarak.
Perasaan itu hanya aku berikan pada satu orang. Tidak pernah berubah walaupun ada banyak yang terjadi antara kami berdua. Separuh usia hidupku, perasaan itu tetap sama tanpa ada perubahan sedikit pun. Marsha, atau yang lebih sering kusapa dengan Matcha. Dia adalah cinta pertamaku.
Di mataku, dia sosok yang sama berharganya seperti Ayah, Mama, Yuri dan Yura. Lalu saat kami sudah berkeluarga, Matcha semakin berharga dan aku selalu ingin menjaganya. Selama ini aku tidak pernah memandang Matcha sebagai sosok yang sangat sempurna, dan kesempurnaan tidak menjadi alasan kenapa aku bisa memberikan cinta padanya sampai sekarang. Tidak pernah. Matcha juga punya kekurangan. Apalagi aku.
Dia hanya sosok biasa, tapi dengan tingkah laku yang luar biasa. Mungkin ini salah satu efek jatuh cinta. Semua yang ada pada orang yang kita cintai terlihat selalu baik. Tapi bukan berarti aku selalu menyukai apa yang ia lakukan. Ada juga yang tidak aku suka dari Matcha. Terlebih setelah menikah.
Bagiku, saat Matcha menutupi kesedihannya menjadi hal yang paling aku tidak suka. Matcha mungkin kuat. Tapi tidak pernah sekuat itu. Dia itu sebenarnya orang yang paling rapuh, dan paling banyak terluka. Apalagi aku yang paling sering memberi banyak luka. Tenang saja. Aku cukup sadar diri kalau memang sudah banyak melukai Matcha.
Intinya, aku tidak suka. Dibandingkan menutupi kesedihannya, aku lebih memilih Matcha yang mau terang-terangan bersedih di depanku. Tanpa ragu ia menangis mengurangi beban hati yang ia rasakan. Daripada harus menutupinya, karena itu akan membuat Matcha jauh lebih tersakiti. Aku sudah banyak menyakitinya sejak dulu, dan aku tidak mau Matcha semakin tersakiti oleh dirinya sendiri yang banyak memendam.
Bibirnya boleh bungkam. Tidak ingin melampiaskan dengan kata-kata. Tapi tangisnya demi melepaskan beban, itu yang setidaknya bisa dia lakukan. Menangis itu adalah hal wajar, dan menangis tidak selalu buruk. Karena yang membuat tangisan itu buruk adalah penyebabnya. Dan ya... aku sadar bahwa aku sering menjadi penyebab Matcha menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return
FanficHanya kisah sederhana tentang Yuta dan Marsha (Matcha). Dengan keluarga kecilnya yang...... Aneh! Start: 29 Agustus 2019 End: 24 Mei 2020 Repost: Start: 18 Juli 2020