Hanya kisah sederhana tentang Yuta dan Marsha (Matcha). Dengan keluarga kecilnya yang......
Aneh!
Start: 29 Agustus 2019
End: 24 Mei 2020
Repost:
Start: 18 Juli 2020
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini Yuta hanya berdua bersama Nakamoto Yuma, putri bungsunya. Marsha pergi bersama Tama untuk menghadiri acara dari pihak keluarga ibunya. Tadinya Yuta ingin ikut, tetapi Marsha malah menyuruhnya untuk mengajak Yuma membeli seragam baru. Ya, sebentar lagi Yuma akan masuk sekolah dasar, jadi persiapan yang dibutuhkan juga cukup banyak.
Yuma tidak protes karena dia pun sangat semangat untuk memulai sekolahnya. Justru Yuta yang tidak semangat karena tidak bisa ikut dengan Marsha. Maklum saja, usia Yuta makin bertambah, perasaan tidak ingin jauh dari Marsha juga makin bertambah. Tetapi akhirnya Yuta tetap setuju karena kebutuhan Yuma untuk sekolah juga penting.
Jujur, ini pertama kalinya Yuta menemani anak belanja keperluan sekolah. Biasanya Marsha yang melakukannya dan tentu saja dia yang lebih mengerti. Sementara Yuta yang tidak mengerti apa-apa harus mau pergi dengan modal yang nekat. Yuta biasanya mengambil alih kalau sudah urusan pendaftaran dan pembayaran ke sekolah saja.
Yuta pergi ke toko seragam dan peralatan sekolah yang direkomendasikan oleh Marsha, karena itu sudah menjadi langganannya sejak Tama mulai masuk sekolah dasar. Kalau langganan, tentu saja yang diharapkan adalah potongan harga.
Marsha juga memberi tips pada Yuta untuk menawar agar mendapatkan harga yang terjangkau. Bahkan Marsha juga berharap kalau Yuta memanfaatkan wajah rupawannya agar bisa mendapatkan harga lebih murah. Siapa tahu bisa, 'kan? Biasanya ibu-ibu akan sangat baik ketika menghadapi lelaki yang tampan.
Yuta menurut saja apa yang dikatakan Marsha, walaupun saat di tempat belum tentu dia lakukan.
"Permisi." Yuta membuka pintu toko sambil menggandeng tangan Yuma.
Toko itu sedang ramai dan Yuta terkejut ketika melihat ibu-ibu yang sedang membeli keperluan anak sekolah. Hanya Yuta satu-satunya pria di toko dan membawa anak. Ia langsung merasa canggung ketika kedatangannya menjadi pusat perhatian.
Semua orang yang ada di toko langsung menghentikan aktivitas mereka ketika melihat kedatangan Yuta. Perasaan Yuta mulai tidak enak ketika atensi seluruh orang di toko tertuju padanya. Ya, hanya padanya. Mereka sampai tak sadar kalau ada Yuma yang sejak tadi digandeng Yuta.