Waktu

5.9K 994 192
                                    

Jangan lupa dukungannya, Yorobun 💚
Biar aku makin semangat 💚

Selamat hari minggu, dan semangat menikmati keributan 😂

*auto kabur

Tapi ini gak ribut kok
Beneran hehehehehe 😎

Tapi ini gak ribut kokBeneran hehehehehe 😎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tapi tolong jangan ngomong kayak tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tapi tolong jangan ngomong kayak tadi. Jangan ngomong dengan nada tinggi kayak tadi. Aku nggak mau anak-anak denger kalau kita berantem. Cukup di antara kita berdua aja, Yuta."

"Jangan sampai anak-anak sakit hati karena amarah kamu juga, Yuta. Cukup aku aja."

Tepat setelah Marsha mengucapkan itu, keadaan seketika hening. Nakamoto Yuta tidak lagi mampu untuk berkata-kata, apalagi membalas segala ucapan Marsha.

Bahu Yuta merosot melihat wajah merah Marsha yang berusaha menahan amarahnya. Sementara sejak tadi, Yuta sudah melampiaskan amarahnya pada Marsha.

Bahkan tanpa segan membentak, dan mengeluarkan kalimat yang seharusnya tidak Yuta ucapkan. Benar apa yang pernah dikatakan oleh Marsha tempo hari. Yuta kelelahan dan jadi sensitif. Puncaknya, hari ini Yuta marah pada Marsha. Padahal seharusnya, apa yang terjadi pada Marsha bukan sesuatu yang membuatnya harus marah.

Yuta hanya terlalu terkejut karena mendapatkan kabar soal Marsha dari orang lain. Tapi saatnya tidak tepat, dan Yuta jadi seperti sekarang.

"Kalau kamu masih marah, lanjutin besok aja, Yuta. Sekarang udah malam dan kamu harus istirahat."

Itu yang diucapkan oleh Marsha setelah keduanya diam cukup lama. Masih berusaha untuk tenang dan tidak kembali memancing Yuta untuk bicara. Pasalnya Marsha tahu kalau Yuta masih sensitif. Jadi tidak sebaiknya untuk terus dipancing.

"Aku mau tidur sekarang. Kalau butuh sesuatu, bilang aja. Enggak usah sungkan."

Marsha segera menaiki kasur dan mulai berbaring untuk tidur. Ia menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Bahkan menyembunyikan wajahnya sampai Yuta tidak tahu apa yang Marsha rasakan di balik selimut.

ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang