Hanya kisah sederhana tentang Yuta dan Marsha (Matcha). Dengan keluarga kecilnya yang......
Aneh!
Start: 29 Agustus 2019
End: 24 Mei 2020
Repost:
Start: 18 Juli 2020
Papi Yuta menjadi pemimpin keluarga. Mami Matcha menjadi fondasi keluarga. Sementara kami, Tama dan Yuma, menjadi tali yang mengikat kuat orangtua kami. Jika kami tidak bisa terikat dengan kuat dan akhirnya putus, kami harus bagaimana?
-Nakamoto Tama-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sama seperti malam-malam biasanya selama penderitaan di kediaman Nakamoto masih berlanjut. Yuta dan Marsha tidak tidur di kamar yang sama. Yuta bertahan di kamarnya, sementara Marsha di kamar tamu.
Biasanya tidak pernah ada komunikasi di malam hari setelah Tama dan Yuma tidur. Baik Yuta dan Marsha akan diam di kamar dan memikirkan keadaan yang belum mau membaik. Bahkan keduanya bisa sama-sama tidur sangat larut.
Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam tepat. Yuta dan Marsha masih terjaga dengan pikiran masing-masing.
Hingga akhirnya Marsha keluar dari kamar tamu. Langkah demi langkah ia ambil sampai akhirnya tiba di kamar Yuta yang terbuka lebar. Marsha mengetuk pintu, sebelum akhirnya membuka suara.
"Yuta, aku mau ngomong."
Yuta menoleh dan mendapati Marsha sedang berdiri di ambang pintu kamar. Yuta juga masih terjaga walau matanya sangat lelah. Dia butuh tidur, tapi waktu tidak membiarkannya untuk mendapatkan itu.
"Apa?" tanya Yuta dengan raut wajah yang serius.
"Aku mau kita pisah."
Marsha bicara tanpa belas kasih. Tanpa memandang ke depan apa yang bisa terjadi setelahnya. Marsha hanya tidak mampu lagi menghadapi kekacauan hati yang terus menimpanya. Marsha ingin menyelamatkan jiwanya yang terguncang.
Yuta tidak langsung menjawab. Tapi jawaban sudah ia temukan dalam waktu yang singkat. Jawaban yang akan membuat Yuta dan Marsha menyesali keputusannya.
Tapi mereka sadar bahwa ini memang sudah waktunya. Apa yang terjadi memang sudah tidak bisa diselamatkan.
Yuta berdiri, lalu menghampiri Marsha yang masih berada di ambang pintu. Dengan tegas Yuta memberikan jawabannya.
"Oke. Kita bisa mulai urus besok."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.