Hanya kisah sederhana tentang Yuta dan Marsha (Matcha). Dengan keluarga kecilnya yang......
Aneh!
Start: 29 Agustus 2019
End: 24 Mei 2020
Repost:
Start: 18 Juli 2020
Jangan lupa dukungannya, Yorobun 💚 Biar aku makin semangat 💚
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Bayangkan kalian lagi pegangan gini sama Yuta wkwk 😂)
"Hari ini kamu jadi kumpul sama yang lain?" tanya Yuta saat melihat Marsha tengah bersiap-siap untuk pergi.
Marsha melihat wajah memelas Yuta yang sebenarnya sedang minta dikasihani karena akan ditinggalkan olehnya. Tapi Marsha malah sebal sendiri melihatnya dan ingin menjitak Yuta. Sayangnya Marsha sedang malas, jadi dia membiarkan saja Yuta maunya seperti apa.
"Iya. Kamu kan juga kumpul sama bapak-bapak."
"Tapi aku maunya sama kamu, Matcha. Kamu kan baru pulang dua hari, lho. Terus kita belum berduaan gara-gara Tama maunya sama kamu. Aku ngalah aja karena kirain nanti bisa berduaan lama. Tahunya enggak."
Sekarang Marsha tidak sebal lagi, dan malah kasihan pada Yuta. Iya, dia kasihan karena merasa Yuta kekurangan kasih sayang. Padahal kan Marsha juga memberi perhatian. Walaupun ada benarnya juga yang dikatakan Yuta.
Setelah kepulangan Marsha, Tama benar-benar menguasainya. Maksudnya Tama yang paling sering nempel dengan Marsha dibandingkan Yuta. Wajar kalau Yuta mengeluh begini. Namanya juga pria manja, dan paling tidak mau kalah dengan anaknya.
Marsha menarik Yuta menuju kasur, lalu memberi kode supaya Yuta berbaring. Setelah Yuta berbaring, Marsha pun menyusulnya dan kini mereka sudah berhadapan dalam posisi berbaring.
"Ini kamu nggak ngajak aku tidur, kan?"
"Enggak. Tapi kan kamu bilang kita belum berduaan. Ya udah ini berduaan dulu. Kamu punya waktu dua puluh menit lah buat ngapain aja."
Yuta berdecak. "Terlalu sebentar. Kamu pergi empat hari. Aku nggak bisa berduaan sama kamu dua hari. Jadinya enam hari. Berarti harus lebih lama dari dua puluh menit. Minimal sih satu jam lah. Soalnya...."
"Yuta."
Marsha segera menghentikan Yuta yang kembali melakukan negosiasi atas waktu yang diberikan. Dua puluh menit itu sudah yang paling lama karena Marsha sendiri masih harus pergi. Kalau pun memang dia tidak pergi, Marsha pasti pasrah saja saat Yuta meminta waktu lebih lama.
Diberi tatapan tajam, Yuta pun langsung mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Langsung menurut saat tahu kalau dia tidak bisa banyak meminta sekarang.
"Dua puluh menit aja. Terserah mau ngapain," kata Marsha yang kembali menegaskan.
Tanpa pikir panjang Yuta pun langsung memeluk Marsha. Mencium sekitar wajahnya dan menyalurkan rindunya. Padahal saat menjemput waktu itu, Yuta juga melakukan ini pada Marsha.