How could i, to you
Our love so deep as the ocean
Waiting till it turns dry
Will be our farewellAKMU
"Hai, Matcha."Marsha tanpa sadar menahan napasnya saat Yuta langsung menghamburkan diri ke pelukannya. Menjauhi wanita berpakaian minim yang tidak dikenalnya itu. Tapi fokus Marsha masih pada wanita itu.
Siapa wanita itu sampai bisa mengantarkan Yuta pulang? Dan bagaimana bisa Yuta pulang dalam keadaan mabuk? Sebenarnya dari mana Yuta? Kenapa dia tidak kembali dengan Haris jika memang mabuk?
"Maaf, Mbak. Ini tadi lakinya mabuk. Repot banget bawanya. Untung ganteng."
Wanita itu bicara dengan sangat tidak sopan sampai Marsha ingin sekali menendangnya pergi.
"Terus kenapa harus anter suami saya? Emangnya kamu siapa?"
"Emang bukan siapa-siapa. Lagian saya disuruh anterin dia. Yaudah saya anter aja. Kapan lagi sama laki ganteng, kan?"
Marsha masih ingin bicara pada wanita itu, dan kalau bisa mengomel padanya karena sudah berani berurusan dengan suami orang. Tapi wanita itu sudah keburu pergi dengan santainya setelah melempar kunci mobil Yuta pada Marsha. Mengabaikan apa yang akan terjadi pada sepasang suami istri yang hubungannya sedang retak.
Dengan kesulitan karena menahan berat tubuh Yuta, Marsha meraih kunci mobil di lantai, lalu menutup dan mengunci pintu rumah. Marsha memapah Yuta yang mabuk hingga sekujur tubuhnya bau. Bahkan Marsha hampir pingsan menciumnya. Ahh, tidak. Sebenarnya Marsha ingin menangis karena untuk pertama kalinya ulah Yuta benar-benar keterlaluan.
Marsha membaringkan Yuta dengan susah payah di atas kasur. Melepaskan sepatu dan kaos kakinya, lalu membiarkan setelannya tetap bertahan. Supaya Yuta tahu apa yang sudah dia lakukan saat bangun nanti. Tepat setelah Marsha menarik selimut untuk Yuta, tiba-tiba dia ditarik oleh sang suami hingga ikut berbaring dengannya.
Yuta memeluk Marsha erat seperti yang biasa dia lakukan. Tapi Marsha tidak bisa merasakan kehangatan yang selalu Yuta bagi padanya. Dingin, dan hanya menyakiti. Itu yang Marsha rasakan saat Yuta memeluknya di tengah rasa mabuk yang melandanya.
"Matcha, i love you."
Ucapan cinta yang Yuta ucapkan di tengah kesadarannya yang minim tidak membuat Marsha senang. Justru dia malah menangis setelah berusaha menahannya. Ucapan cinta itu tidak semanis biasanya. Justru begitu pahit. Sepahit apa yang terjadi di hadapannya sekarang.
"Kenapa nangis, hm?"
Rupanya Yuta masih bisa sadar bahwa saat ini Marsha menangis. Tapi Yuta pasti tidak akan paham apa yang membuat Marsha menangis sekarang.
"Jangan nangis."
Permintaan itu tidak Marsha gubris. Dia malah terus menangis sambil menatap Yuta yang menutup matanya, hingga kesadarannya mulai lenyap. Saat itulah pelukan Yuta melemah. Sama seperti Marsha yang ikut lemah di hadapan Yuta. Membiarkan tangisannya semakin menggema di kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return
Fiksi PenggemarHanya kisah sederhana tentang Yuta dan Marsha (Matcha). Dengan keluarga kecilnya yang...... Aneh! Start: 29 Agustus 2019 End: 24 Mei 2020 Repost: Start: 18 Juli 2020