Hanya kisah sederhana tentang Yuta dan Marsha (Matcha). Dengan keluarga kecilnya yang......
Aneh!
Start: 29 Agustus 2019
End: 24 Mei 2020
Repost:
Start: 18 Juli 2020
Jangan lupa dukungannya, Yorobun 💚 Biar aku makin semangat 💚
Kangen gak? 😂
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa-apaan ke Jojga empat hari? Mau jadi apa ini aku empat hari ditinggal sama Tama?"
Itu yang dikatakan oleh Yuta saat Marsha memberi tahu kalau akan ada study tour di sekolah Yuma. Empat hari ke Yogyakarta dengan keberangkatan menggunakan bis, dan pulang naik kereta.
"Ini apaan sih? Tama waktu itu sekolah di sana juga. Enggak ada tuh study tour begini. Mana ke Jogja lagi."
Yuta benar-benar terkejut melihat formulir yang Marsha dapatkan dari Yuma. Jangankan Yuta, Marsha juga sangat terkejut. Dia juga heran kenapa anak TK sudah ada study tour segala. Ke tempat yang cukup jauh pula.
"Ya udah lah. Kamu tinggal tanda tangan aja buat kasih Yuma izin ke Jogja," kata Marsha yang buru-buru menghentikan tingkah dramatis Yuta.
"Enggak." Yuta menggeleng. "Enggak boleh ikut. Pokoknya jangan ke Jogja."
"Kamu ngelarang akunya ikut, atau Yuma nya yang ikut?" tanya Marsha yang mulai tahu apa isi pikiran Yuta.
"Kamu lah," jawabnya sedikit ngegas. "Yuma sih nggak apa-apa. Kan dia yang sekolah. Dia yang emang harus pergi study tour. Kamu mah jangan. Di sini aja."
"Gampang ya kalau ngomong. Dikira Yuma udah SMP apa ya bisa pergi sendiri. Dia tuh masih TK, Yuta. Aku kan harus nemenin dia. Emang ada apa yang mau ngurus Yuma di sana kalau aku nggak ikut?"
"Ada lah." Yuta terdengar sok yakin, sekaligus ngegas. "Tuh Keandra aja suruh jagain Yuma."
"Dia juga udah jagain Jovan, ya. Dikira Jovan bocah pendiam kali, ya. Mana sanggup dia jagain dua anak sekaligus."
"Kalau gitu Yuma nggak usah ikut aja. Gampang, kan?"
Marsha mulai merasa dongkol pada Yuta yang bisa seenak jidat memutuskan. Well, Yuta memang punya kuasa untuk memutuskan apa yang harus dan tidak harus dalam keluarga. Tapi soal urusan sekolah dan dilarang, Marsha merasa tidak ikhlas.
Apalagi Yuma terlihat sangat semangat ketika akan pergi study tour ke Yogyakarta. Bahkan Yuma sudah mulai persiapan, padahal perginya masih setengah bulan lagi.
"Berani kamu ngomong gitu sama Yuma? Dia tuh seneng banget lho mau pergi. Dia tuh udah semangat banget lho buat persiapan. Berani bikin Yuma kecewa cuma gara-gara nggak mau aku ikut?"
Yuta yang tadi ngegas dan bersikap dramatis pun melunak. Kini tak hanya memikirkan Marsha yang pastinya harus ikut juga ke Yogyakarta. Tapi juga membayangkan Yuma yang akan sedih kalau Yuta melarang pergi. Yuma pasti akan kecewa, dan Yuta tidak ingin begitu. Satu kali aja Yuta pernah membuat Yuma takut dan tidak mau berdekatan dengannya.