How To Stay

4.2K 641 220
                                    

Aku lelah.
Aku tidak tahu bagaimana harus bertahan.
Tapi pada akhirnya aku tetap di sini.
Dengan perasaan tak menentu.
Dengan setengah hati ingin pergi.
Serta setengah hati untuk bertahan.

Yuta, bagaimana kalau kita berhenti saja?
Apa Tama dan Yuma bisa baik-baik saja?
Apa kamu bisa baik-baik saja?
Apa aku bisa baik-baik saja?

Matcha

Semuanya berubah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semuanya berubah.

Pernikahan yang sudah dibina selama sebelas tahun itu benar-benar retak. Janji suci yang pernah Yuta dan Marsha ucapkan seolah omong kosong belaka. Penantian panjang sebelum akhirnya bertemu kembali seolah tak berarti lagi. Perjuangan untuk kembali mendapatkan kini tak sekuat pertahanan mereka.

Yuta dan Marsha sama-sama goyah, tapi masih berusaha untuk bertahan. Nakamoto Yuta bertahan sekuat yang dia bisa. Kata lelah Marsha menjadi alasannya untuk bertahan. Jika Marsha lelah, maka Yuta yang harus bertahan. Tapi Yuta tidak tahu bagaimana caranya untuk membuat Marsha kembali seperti semula.

Sementara Marsha benar-benar lelah dengan keadaan. Dia sudah tidak mampu lagi untuk menghadapi segala sifat Yuta yang tidak pernah berubah. Marsha tidak sangggup lagi jika harus menerima segala rasa sakit yang Yuta berikan. Marsha tidak mau terluka untuk kesekian kalinya.

Tama dan Yuma yang berhasil membuat Marsha bertahan sampai sekarang. Tama dan Yuma yang membuat Marsha tidak ingin mengucapkan kalimat perpisahan yang sudah di ujung lidahnya.  Tama dan Yuma yang membuat Marsha merasakan takut untuk kehilangan.

Ingat kalau Marsha tidak menyukai perpisahan? Sekarang pun sama. Marsha tidak pernab menyukai yang namanya perpisahan. Sayangnya saat ini perpisahan terus ada di pikirannya, menjadi jalan terbaik untuk menyembuhkan jiwanya yang terluka.

Tapi Marsha tidak ingin mewujudkannya. Marsha tidak ingin membuat Tama dan Yuma merasakan perpisahan orangtuanya. Sama seperti Marsha dan Taeil dulu. Setiap orangtua punya tujuan supaya anaknya tidak merasakan apa yang pernah dialami oleh orangtuanya dulu. Dan Marsha tidak akan membiarkan itu terjadi.

Tapi lelah dan perasaan menyerah begitu kuat. Sampai Marsha sendiri tidak tahu apakah sakit yang dideritanya sekarang karena fisik, atau karena batinnya.

"Mami." Suara Yuma berhasil membuat Marsha tersadar dari lamunannya.

Marsha yang sejak tadi menatap kosong ke arah televisi, langsung memberikan segala perhatiannya pada Yuma yang baru saja bangun dari tidur siangnya.

"Kenapa, Nak?" tanya Marsha sambil membawa Yuma naik ke pangkuannya.

"Tangan Yuma sakit lagi," adunya sambil menunjukkan lengannya.

ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang