Hari Penuh Kejutan

2.2K 403 219
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















Yuta, Marsha, dan Yuma berjalan dengan cepat setelah memasuki rumah sakit. Mereka sangat buru-buru setelah mendapat kabar kalau Aqila sedang melahirkan. Namun, bukan hanya karena Aqila yang membuat mereka terburu-buru. Melainkan karena Tama yang katanya pingsan saat menemani Aqila yang kontraksi berlangsung. Ya, Tama pingsan. Sama seperti Yuta dulu.

Parahnya, Tama sampai pingsan tiga kali.

Marsha dihubungi oleh besannya sendiri saat Aqila mulai merasakan kontraksi kuat. Saat itu Marsha belum bisa datang karena sedang sibuk di toko, jadi dia memberi kabar pada Yuta yang sedang ada di pabrik. Tak lama setelah itu, Yuma yang sedang magang satu kantor dengan Tama pun memberi kabar kalau kakaknya pingsan saat mendengar kabar Aqila melahirkan. Tama langsung dibawa ke rumah sakit, sementara Yuma tetap di kantor karena masih ada pekerjaan yang harus dilakukan.

Tiga puluh menit kemudian, giliran Yuta yang dihubungi oleh pihak rumah sakit. Katanya Tama kembali pingsan saat menemani Aqila yang tengah kontraksi. Setelah itulah Yuta bergegas ke rumah sakit, bersamaan dengan Marsha yang harus meninggalkan toko. Yuma pun meminta izin karena dia harus menemui kakaknya yang sudah membuat malu satu keluarga.

Saat di perjalanan, Marsha mendapat telepon dari besannya kalau Tama pingsan untuk yang ketiga kali karena masih syok. Marsha benar-benar malu sampai dia beberapa kali meminta maaf pada besannya karena kelakuan Tama. Marsha pergi ke ruang bersalin untuk menemui besannya, sementara Yuta dan Yuma pergi ke ruangan di mana Tama dirawat. Begitu masuk, Yuta dan Yuma melihat Tama yang terlihat akan keluar.

"Heh! Bisa-bisanya kamu pingsan tiga kali. Malu-maluin banget, Tama. Kamu yang pingsan, Papi yang mau kena serangan jantung dengernya."

"Tahu, ya. Yuma sampai nggak fokus kerja gara-gara tahu Kak Aqila mau lahiran sama Kak Tama yang pingsan. Tahu nggak sih, Kak? Kamu tuh jadi bahan omongan satu kantor. Untungnya yang tahu Kak Tama kakak aku tuh nggak banyak. Aku 'kan jadi nggak terlalu malu."

Yuta dan Yuma langsung menyerang Tama yang mendadak mundur saking takutnya. Baru saja dia mengisi tenaganya lagi, sudah dibuat ciut oleh Yuta dan Yuma.

"Maaf, Tama 'kan kaget gitu."

"Tapi nggak gitu, Tama."

"Papi juga dulu pingsan."

"Tapi nggak sampai tiga kali." Yuta gemas sendiri sampai rasanya ingin mencubit Tama sampai puas.

Mau taruh di mana muka Yuta saat bertemu besannya karena Tama pingsan sampai tiga kali? Astaga! Belum bertemu saja sudah membuat Yuta malu bukan kepalang. Bahkan Yuta sampai tidak berani untuk bertemu dengan besannya sendiri.

"Maaf, Pi. Ini Tama udah nggak apa-apa, kok, beneran. Ini mau balik lagi ke Aqila. Kasihan kalau dia sendirian."

"Yaudah, sana. Awas ya kalau sampai pingsan empat kali. Kamu mau mecahin rekor atau gimana?"

ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang