Satu Kenyataan Pasti

2.3K 438 109
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


































Niat awalnya, Yuta setuju memelihara seekor kucing agar Yuma bisa ada teman baru setelah Tama pergi ke Jepang. Ditambah lagi, Yuta dan Marsha pun tidak ingin putri bungsu mereka malah memelihara seekor kecoa. Setelah memelihara Juan, yang sekarang sudah diganti nama menjadi Yutcha, Yuma kehilangan kecoanya karena diburu oleh Yutcha.

Alhasil, Yuma menangis karena harus kehilangan kecoa kesayangannya itu. Sebenarnya bukan yang pertama Yuma menangis karena peliharaannya. Saat kecoa putih yang ia temukan mati, Yuma juga menangis. Lalu saat kecoa keduanya mati, dia kembali menangis. Ketika kecoa yang terakhir diburu oleh Yutcha dan hilang, Yuma makin menangis.

Bahkan Yuma sempat menolak kehadiran Yutcha yang menurutnya akan membahayakan nyawa banyak kecoa. Namun, perlahan-lahan Yuma pun mulai menerima kehadiran Yutcha dan kini menjadi hewan kesayangannya. Tidak ada Tama, kucing pun jadi. Bahkan menurut Yuma, Yutcha itu jauh lebih menyenangkan karena bisa dia ajak bermain dengan mainan kecoa. Coba kalau Tama. Yang ada kakaknya itu malah kabur meski hanya melihat mainan kecoa.

Sebenarnya Marsha menerima kehadiran Yutcha dengan baik, dan dia memang sudah lama mengidam-idamkan untuk memelihara kucing dan baru sekarang terealisasikan. Sayangnya, kelakuan Yutcha membuat Marsha lama-lama gerah. Marsha baru diberi tahu oleh Yuta kalau Yutcha itu kucing paling nakal di rumah Johnny, dan sengaja diberikan agar Johnny tenang.

ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang