Sedikit Retak

4.5K 636 145
                                    

Kehidupan rumah tangga tidak selalu mulus
Tapi Yuta dan Marsha tidak pernah menyangka akan tidak semulus ini

Kehidupan rumah tangga tidak selalu mulusTapi Yuta dan Marsha tidak pernah menyangka akan tidak semulus ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa bulan terakhir ini Marsha kembali bekerja di toko. Alasannya karena cabang baru belum stabil, dan Marsha harus ada untuk memantau. Sementara cabang pertama masih dipegang oleh Hyuk.

Tentunya Marsha tidak asal main ingin bekerja. Dia sudah diskusi dan izin lebih dulu pada Yuta. Ya, kalau sudah menikah begini, segalanya harus atas izin suami. Jadi Marsha tidak bisa gegabah.

Saat ini toko sudah mulai stabil. Jadi dalam satu minggu, Marsha tidak akan kembali bekerja. Paling hanya berkunjung dua kali dalam satu minggu, memastikan toko tetap stabil. Setidaknya itu perjanjian yang Marsha dapatkan setelah diskusi dengan Yuta.

Beberapa bulan ini Yuta jadi sedikit posesif. Jadi untuk mendapatkan izin bekerja juga Marsha agak kesulitan. Sebenarnya Marsha juga tidak memaksa supaya harus bisa bekerja. Tapi karena ini demi toko, jadi dia berusaha supaya mendapatkan izin.

Akhirnya Marsha bisa mendapatkan izin, walaupun Yuta sempat sedikit tidak ikhlas. Dan sepertinya Yuta pun masih sedikit tidak ikhlas sampai sekarang.

Yuta pergi menjemput Marsha ke toko. Selama Marsha bekerja, dia memang selalu menjemput sang istri. Itu juga kalau tidak lembur atau pergi ke luar kota. Yuta merasa perasaannya tidak enak karena Marsha kali ini bekerja. Jadi Yuta selalu memastikan kalau Marsha akan tiba di toko dan rumah dengan selamat.

Yuta akhirnya tiba di toko, dan saat sudah di dalam, dia disambut oleh pemandangan yang tidak enak.

Marsha tampak mengobrol dengan seorang pria. Mereka terlihat akrab dan Marsha bisa tertawa lepas saat pria itu mengeluarkan leluconnya. Yuta langsung tidak suka dan segera menghampiri Marsha yang mulai menyadari kehadirannya.

"Oh, Yuta. Akhirnya datang juga."

Yuta yang kini sudah ada di samping Marsha tidak membalas. Pandangannya justru tertuju pada pria berkacamat yang masih ada di hadapan Marsha. Tentunya Yuta tidak memberikan kesan ramah pada pria itu.

"Yuta, ini kostumer aku. Namanya Dimas. Dia langganan di sini beberapa bulan terakhir."

Yuta tidak mendengarnya dengan jelas. Dia hanya menangkap bahwa pria di hadapannya sekarang adalah Dimas.

"Dimas, ini suami saya."

"Oh, hai. Marsha sering cerita soal kamu."

"Sering?" Yuta mengernyit curiga, dan kini menoleh ke arah Marsha. "Dimas sering ke sini?"

"Seminggu sekali dia suka pesen kue buat anak-anak di rumah sakit."

"Ohh, Dimas dokter?"

Dimas mengangguk menjawab pertanyaan Yuta, yang sebenarnya tidak ditunjukkan padanya juga.

ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang