Hanya kisah sederhana tentang Yuta dan Marsha (Matcha). Dengan keluarga kecilnya yang......
Aneh!
Start: 29 Agustus 2019
End: 24 Mei 2020
Repost:
Start: 18 Juli 2020
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nakamoto Yuma duduk tidak nyaman ketika berada di kantin untuk makan siang bersama Rianti. Tiga tahun berturut-turut Yuma bisa satu kelas dengan Rianti, bahkan satu bangku dengannya. Namun, bukan Rianti yang membuat Yuma tidak nyaman sekarang. Justru rasa tidak nyaman itu muncul karena lelaki yang berada di hadapan Yuma sekarang. Bukan Jovano Suh, melainkan Jeffrey Jung.
Sebenarnya Jeffrey hanya diam, sambil terus menatap Yuma dengan senyumnya. Ya, tatapannya itu yang membuat Yuma menjadi tidak nyaman selama berada di kantin. Jovan cukup peka dengan keadaan yang begitu canggung, berinisiatif untuk bersuara setelah cukup lama keheningan mengelilingi mereka berempat.
"Yuma, Juan keadaannya gimana?" Jovan memilih bertanya soal salah satu kucingnya yang diberikan pada Keluarga Nakamoto.
"Namanya Yutcha, Jo. Bukan Juan," koreksi Yuma.
"Aku nggak suka banget namanya Yutcha. Udah bagus-bagus dikasih nama Juan, malah diganti sama Yutcha."
"Di rumah itu namanya harus ada unsur nama mami sama papi. Makanya namanya Yutcha."
"Menurut aku lucu kok namanya. Kayak Yuma." Jeffrey yang sejak tadi diam pun ikut bersuara dan menggoda Yuma.
Hal itu membuat Yuma terkejut hingga kembali bungkam dan makin tak nyaman. Padahal Jovan sudah menemukan topik yang bagus untuk dibicarakan bersama Yuma, tetapi malah digagalkan oleh tingkah agresif Jeffrey.
"Kalian tuh cowok bisa nggak sih jangan ikut-ikutan di sini? Ganggu banget," ujar Rianti dengan sewot karena masih dendam pada Jovan.
"Aku 'kan emang sekelas sama Yuma. Enggak apa-apa, dong. Lagian Yuma itu masih saudara aku. Jeffrey tuh yang sok ikutan gabung ke sini."
"Jo, aku temen kamu," balas Jeffrey mengingatkan. "Sama calonnya—"
"Enggak usah ngawur." Jovan segera menyambar kalimat Jeffrey sebelum temannya itu menyelesaikan kalimatnya.
"Kayak kamu nggak suka ngawur aja." Rianti kembali menyerang Jovan yang menurutnya sangat menyebalkan.
"Diam ya kamu. Kalau bukan temennya Yuma, aku juga nggak mau duduk sama kamu."
Selama berada di satu kelas yang sama, Jovan dan Rianti selalu saja cekcok. Untungnya mereka berdua tidak kembali membuat keributan hingga ditegur oleh guru. Setiap kali Jovan dan Rianti terlibat cekcok, pasti Yuma hanya menjadi penyimak setia sambil berharap agar cekcok mereka bisa berlangsung sebentar.
"Yuma, mereka emang sering cekcok, ya?" tanya Jeffrey yang berusaha mencari topik untuk bisa bicara dengan Yuma.
Yuma kembali dibuat terkejut karena serangan dari Jeffrey. "Lumayan." Yuma menjawab dengan singkat.
"Setiap sekolah selalu gitu?"
"Iya."
"Kok kamu tahan sih deket-deket mereka? Aku sih udah mau ngejauh duluan setiap Jovan sama Rianti cekcok."