-02- DANTE SUPERNOVA

860 44 2
                                    

Jam istirahat tiba , sebagian besar murid sudah meninggalkan kelas . Mau kemana lagi kalau bukan ke kantin?

Tapi tidak dengan renjana , dia masih saja duduk di bangku nya dan bingung mau melakukan apa .

" Na.. Lo ga ke kantin? gue laper nih. " ajak birna.

" ga ah, gue males. Gue mau ke ruang osis aja " Renjana berdiri, akhirnya dia bisa memutuskan untuk melakukan sesuatu di jam istirahat ini .

Renjana meninggalkan kelas nya. Dia sudah lelah hari ini. Entah kenapa dia merasa lemas.

Bahkan perutnya terasa lapar, tapi hati dan pikiran nya menolak untuk makan. Meski masakan nasi goreng spesial dari mama nya sudah nongkrong di meja nya sedari tadi. Dia tidak tergoda untuk membuka nya.

Renjana hanya meminum air putih gelas yang di sediakan di kelas nya.

Renjana melewati lorong kelas XI yang ramai, karena memang sedang jam istirahat. Dimana itu adalah waktu yang sangat di inginkan murid-murid.

Renjana mengamati setiap kelas yang di lewati nya. Ruangan kelas yang sudah usang sebenarnya, usang karena memang bangunan kelas XI ini adalah bangunan lama yang di modifikasi dengan warna cat yang cantik .

Sedangkan, kelas X adalah kelas bangunan baru. Spesial dibuat untuk angkatan nya.

BRUUUGGG..
suara keras itu terdengar dari dada Renjana, benar saja.. Dia menabrak seseorang di depan nya dan membuat baju nya basah.

Suara yang cukup keras itu, menyita perhatian banyak orang disekelilingnya yang merupakan kakak kelas nya. Mereka mengamati gerak gerik Renjana.

" sorry.. Sorry.. Gue ga sengaja. Sorry ya " Renjana menunduk membenarkan baju nya yang basah. Kemudian melihat, siapa yang sudah di tabrak nya.

Dia melihat cowok yang sebelumnya tidak pernah dia lihat di sekolah ini. dia berbadan tinggi ber isi, mata nya cokelat, dia begitu manis dan tentunya tampan.

" kalau jalan lain kali hati-hati. Gue yakin lo punya 2 mata dan masih dalam keadaan sehat. Gimana ceritanya lo bisa nubruk gue? Sekarang mata lo lagi rabun? " ketus sekali, buyar sudah anggapan Renjana tentang cowok ini.

Renjana melihat mata cowok ini dengan benar.

"Nah lo juga gitu, lo kan juga punya 2 mata. Kenapa waktu tau gue lagi ga fokus, bukannya menghindari biar ga nabrak gue, malah lo tabrak aja. Mata lo juga uda rabun ya?. " bagai serangan Fajar, Renjana membalas omongan cowok di hadapan nya itu.

" dasar! Junior banyak ngeles . Junior kayak lo nih yang pasti manja -manja ga jelas . Uda nubruk , masih ngeyel "

" apa? lo bilang gue manja? " Renjana menelan ludah nya.

Selama ini tidak ada seorang pun yang mengatai Renjana manja. Karena memang diluar Rumah, Renjana tidak pernah menampilkan sifat manja nya itu. Dia hanya akan manja pada seseorang yang membuatnya nyaman.

" gue uda minta maaf, gue ga sengaja. Kalo lo ga terima maaf gue, lo mau nya apa? Gue ga takut ya meskipun lo kakak kelas. " seolah membalas kan dendam, Renjana tetap berdiri di depan cowok itu . Sambil terus menatap mata cokelatnya itu.

Supernova untuk RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang