- 37 - BUKAN DIA

383 24 0
                                    

Dante terbangun dari pagi yang masih sama membosankan nya seperti hari kemarin . Dia melirik jam dinding besar di dinding kamar nya menunjukkan pukul 06:00 .

Dia menyalakan ponselnya dan melihat ponsel nya sudah penuh dengan panggilan tidak terjawab dari ajun dan banyak pesan di whatsapp nya .

Dante kembali mematikan ponsel nya , menatap ke langit-langit kamarnya .

Pagi yang dulu di hiasi dengan pesan renjana , entah itu pesan semalam yang lupa di balas atau pesan singkat untuk membuka pagi nya . Pesan itu tidak pernah lagi di dapatnya .

Sedangkan juliet ,juliet tidak pernah melakukan itu . Dia terkesan tidak peduli , entah dante membalas pesan nya atau tidak dia tidak mau tau .

Yang dia mau ketika di dunia nyata dante adalah milik nya dan ketika status 'pacar' itu ada, berarti dante harus bersedia menuruti keinginan juliet .

Dante merutuki dirinya sendiri ketika setiap pagi dia tersiksa dengan keadaan seperti ini . Keadaan merindukan renjana , merindukan setiap pesan nya , merindukan senyum nya , merindukan menjaga renjana , dan merindukan kebersamaan dengan renjana .

Lamunan nya cukup lama sampai ponsel nya berbunyi menandakam telepon masuk , tapi tidak juga tangan nya bergerak meraih ponsel nya .

Panggilan itu sudah tiga kali berdering tanpa ada jawaban dari dante . Dante masih saja terbawa pada lamunan nya .

Panggilan itu terhenti . Dante melihat ponsel nya dan mencari tau siapa yang menelepon nya sebanyak tujuh kali sepagi ini .

Renjana .

Nama itu terpampang di layar ponsel dante , menelepon nya untuk yang ke 8 kali dan akhirnya dengan cepat dante menjawab panggilan itu .

Halo renjana?

Kak dante! Sampe mana ?

Hah?

Hah! Hah! Terus! Jangan bilang kamu lupa!

di dalam kamarnya dante tersenyum mendengar renjana menelepon nya dan berbicara lagi dengan aku-kamu .

Suara yang selalu dirindukannya dan ingin dia dengarkan setiap hari , tapi suara itu menghilang cukup lama .

Kini suara itu hadir mewarnai lagi pagi nya . Lengkungan bibir dante tergambar di wajah dante .

Halo! Kak! Diem aja sih. Nyampe mana!

Iya sayang.

Renjana terdiam di balik ponsel nya . Dia berhasil menerima spot jantung sepagi ini .

Mereka ini selucu ini . Mereka saling merindukan , saling mencintai , bahkan saling ingin menjaga . Tapi kenapa mereka selalu berada di keadaan yang salah?

Jangan ngaco! Masih dirumah ya?

Lo emang paling ngerti gue .

Serius an kak!

Iya masih dirumah . Ada apa?

Yakin tanya ada apa?
Kita mau cari sponsor hari ini .
Lo kan harusnya jemput gue!

Anjir gue lupa na !

Kebiasaan! Nyebelin !

Yauda gue mandi dulu

Cepetan!

Iya . Bye sweetheart .

Dante menutup telepon nya dan merasa energi nya terisi penuh sejak renjana menelepon nya .

Supernova untuk RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang