- 35 - WITH ICHAL

308 20 0
                                    

Di sebuah halte tidak jauh dari taman , Renjana duduk dengan bersandar pada besi penyangga di sana .

Dia tidak ingin pulang ke rumah , rumah itu kini sepi karena mama nya belum juga pulang dari penjajahan bisnis nya .

Renjana bingung mau menghubungi siapa yang bisa menjemputnya di kala hujan deras begini, lalu renjana terbesit satu nama yang bisa membantu nya .

Dia segera mengambil ponsel nya dan menelepon ichal .

Tut .. Tut .. Tut ..

Halo .. Iya na ?

Halo kak ichal .
Lagi dimana ?

Di rumah . Lo bae-bae aja ?
Suara lo kayak nya lo lagi sakit ya .

Kak ..

Apa an?

Bisa tolong jemput gue ga?

Lo dimana ?

Di halte deket taman puspa .

Oke . Gue kesana .

Tututututut ..

Renjana menghela nafas panjang , dia cukup lega mendengar ichal akan menjemputnya .

Lama renjana menunggu , kurang lebih setengah jam . Selama renjana menunggu , dia malah hujan-hujanan bermain air yang mulai tergenang tanpa memikirkan beban apa pun .

Dia duduk di pinggir jalan , masih menikmati hujan yang turun tanpa melihat kondisi tubuhnya yang mulai kedinginan parah .

Sampai akhirnya ada mobil yang berhenti , mobil kuning dan renjana tau betul siapa pemilik nya . Itu mobil milik dante .

Tidak lama dante keluar dari mobilnya , dia memberikan tatapan tajam ke renjana .

" masuk mobil sekarang!" paksa dante menarik tangan renjana

" gamau! Lepasin!"

" Bestari Renjana Rindu sejak kapan lo bebal banget kalo di omongin!"

" sejak gue ga peduli lagi sama lo ." Jawab renjana dengan tatapan tajam .

" lo boleh ga peduli sama gue , na . Tapi lo peduliin diri lo sendiri . Lo liat lo udah kedinginan banget!"

" gausah sok peduli ."

" gue anter pulang . Sekarang!" masih saja dante memaksa renjana .

" gue gamau dan gue uda dijemput!"

" dijemput? Sama siapa?"

" bukan urusan lo!"

Dante menatap renjana yang menggigil di hadapan nya , cewek itu .. Cewek yang dia cintai . Cewek yang seharusnya sekarang berada di dekapan nya sekarang terasa begitu asing .

Renjana yang terlihat begitu kuat biasanya , sekarang dia rapuh dan sedang merapuhkan dirinya di bawah hujan yang turun dengan deras nya . Itu semua karena aku , kata dante merutuki dirinya sendiri .

Dante meraih tangan renjana yang mencoba menjauh dari nya , dante menarik tangan yang dingin itu dan membawa renjana ke dekapan nya .

Renjana tertegun mendapatkan pelukan hangat milik dante itu . Dia terdiam beberapa saat , menerima pelukan yang di rindukan nya .

" renjana .. Maafin gue . Maaf gue bikin lo se rapuh ini karena keputusan gue "

Renjana masih diam di pelukan dante , dia mencoba mendengarkan .

Supernova untuk RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang