Renjana merajut dalam senja nya di balkon kamar , dia duduk di sofa pantai miliknya .
Satu hal yang dia rindukan , kehadiran mama nya yang sudah meninggalkan dia karena urusan pekerjaan selama berhari-hari .
Sesekali renjana mem-video call mama nya , mendengarkan semua keluh kesah mama nya yang dibuat sibuk dengan pekerjaan nya, dan sebaliknya renjana yang menceritakan hari-hari nya yang menyedihkan beberapa waktu lalu .
Dia hanya menatap gambar mama nya di dalam layar kaca ponsel nya .
Rindu .. Satu kata untuk mama nya . Dia hanya ingin mama nya ada disini , bisa mendengarkan semua keluh kesah nya , bisa membuatkan sarapan nasi goreng kesukaan nya , dan bisa diajaknya bertukar pikiran .
" non .. Non renjana " panggil bibi dari luar kamar nya .
Renjana masih saja diam di balkon menatap langit senja .
" non " panggil bibi lagi . " ada tamu ."
" siapa?" teriak renjana menimpali .
" mas dante ."
Renjana mengernyitkan dahi nya , dante ? Ada apa dia kesini? Tanya renjana dalam hati .
" suruh masuk bi." teriak renjana mengijinkan .
Renjana menggeserkan duduknya , memberi ruang untuk dante duduk di sampingnya .
Handle pintu terdengar terbuka , dan ada langkah kaki mendekati renjana . Menyadari itu renjana enggan menoleh . Dia masih sibuk memandang senja yang sebentar lagi tenggelam .
" na .. " panggil dante .
Renjana menoleh dan mendapati dante sudah babak belur . Mata nya membiru dan bibirnya masih mengeluarkan darah segar . Banyak luka juga di tangan dante .
Renjana berdiri dan memegang wajah dante yang penuh banyak luka , tak sadar air mata nya menetes . Tatapan mereka beradu seperti saling mengirimkan rasa luka diantara mereka .
" ke-ke-kenapa , kamu kenapa ?" tanya renjana gagu .
" gue uda selesaikan semuanya ." jawab dante lirih sambil memegang ujung bibirnya .
" semuanya ? Semuanya apa ?"
" gue dan juliet ."
Renjana menyipitkan mata nya . Menyelesaikan ? Menyelesaikan apa yang dimaksud?! Dengan perkelahian kah? Dengan siapa?! , runtutan pertanyaan itu ada di benak renjana tapi entah kenapa itu sukar untuk dia katakan .
" gue menyusun strategi biar bisa liat kelakuan juliet ."
" va .. Aku ga paham . Maksudnya apa ? " tanya renjana . " sini duduk , aku ambilin obat dulu ." kata renjana .
Langkah renjana tertahan saat dante menarik tangannya untuk tidak pergi .
" gue ga perlu obat . Gue perlu lo , renjana ."
Renjana tidak mampu menjawab , dia hanya memberikan senyum manis nya yang mengisyaratkan kebahagiaan .
Renjana duduk kembali di samping dante , menatap wajah dante yang membiru karena pukulan yang pastinya keras .
" ada apa sebenernya ? Kenapa kamu babak belur begini ." tanya renjana , dia membelai wajah dante , menyentuh banyak nya luka di wajah dante dengan perlahan .
" ichal beberapa hari lalu datang ke rumah gue malem-malem ."
" lalu?" tanya renjana mendengarkan .
" dia cerita ke gue kalau dia liat juliet sama romeo di apartemen yang sama kayak dia, ternyata studio mereka bersebelahan . Ichal ga sengaja lewat waktu pintu itu sedikit terbuka dan liat juliet ada disana . " dante berhenti sejenak dan menghela nafas panjang . " ichal membuka pintu perlahan , dan mendapati juliet sama romeo di studio itu . Lo tau apa yang mereka lakukan?" tanya dante .
KAMU SEDANG MEMBACA
Supernova untuk Renjana
Teen Fiction[ AKAN DI REVISI SETELAH COMPLETE] Ini tentang mereka ..Mereka yang mempunyai masa lalu masing-masing dengan cerita yang berbeda . Ini tentang mereka .. Yang tidak sengaja di pertemukan oleh semesta. Ini tentang mereka .. Yang saling mengobati agar...