Kamu sebenarnya bukan masih mencintai nya.
Kamu hanya bingung mencintai siapa, setelah dia benar-benar pergi.____________________________________
RAPAT telah usai, Renjana menghela nafas panjang nya sambil bersyukur dalam hati, karena dengan selesai nya rapat itu berarti dia juga selesai melihat pemandangan yang mengganggu mata nya dari tadi.
Renjana masih saja memikirkan perkataan Danila dan Ajun yang memiliki jawaban serupa soal,
' nyaman ' .
Renjana mengakui bahwa dia lelah, dia masih enggan beranjak dari ruang osis dan masih saja duduk di lesehan dengan menyenderkan kepala nya di tembok.
Kali ini beban pikiran nya bertambah sejak siang sampai sore ini dia melihat Dante dan Juliet yang terkesan 'mesra' di hadapan nya.
Bahkan ketika semua anak beranjak pulang pun, Dante tidak sama sekali mendatangi Renjana meski hanya sekedar untuk bertanya " pulang sama siapa? " , malah Dante hanya pasrah ketika juliet menarik lengan nya sambil bergelanjotan manja di sana.
Renjana memejamkan mata nya dan mengingat sejenak semua ucapan Danila dan Ajun, lalu timbul gumaman pelan di mulutnya " keadaan ini kah yang mereka maksud? Keadaan dimana aku ingin marah, tapi aku tidak punya hak apapun karena aku bukan siapa-siapa nya? "
"ini lah aku se cuil rasa nyaman yang tak bisa berbuat apa apa saat tersakiti."
❤❤❤❤
Renjana tersentak kaget melihat dirinya sudah berada di sebuah mobil yang bersih dengan memakai jaket cokelat yang bukan miliknya, karena ukuran nya lebih besar.
Pengemudi sebelah kanan nya pun menatap heran renjana dan mobil itu familiar bagi dirinya.
Dia tertegun sambil melihat ke kanan dan kiri nya, melihat setiap detail yang ada,karena se ingatnya terakhir kali dia masih duduk di dalam ruang osis bersama dengan kegundahan hati nya.
Renjana mengusap mata nya terus menerus, dia meyakinkan diri bahwa ini bukan mimpi sambil memegang pipi pengemudi di sebelah kanan nya "hmm.. Kok gue disini ya?Gue mimpi ya?"
"Segitu nyenyak nya tidur lo? Sampe lo kira masih di alam mimpi?" tanya Dante.
Renjana tidak menjawab pertanyaan dante, dia memijat kepala nya yang pusing karena tidur dalam posisi duduk tadi.
"Kenapa? Pusing?" tanya dante lagi.
"Iyaa.." Renjana masih saja memijat kepala nya.
"Kenapa tidur diruang osis? Kenapa lo ga pulang?"
"Ketiduran."
"Jawabannya singkat banget." protes Dante.
"Ngga juga."
"Kenapa sih?" Dante memberhentikan mobilnya dan memandang wajah Renjana yang lelah.
"Kenapa berhenti?Gue pengen cepet pulang ke rumah." tanya renjana.
"Gue? Kok gue." Dante heran, Dante mungkin sudah terbiasa dengan panggilan aku-kamu saat Renjana berbicara padanya.
"Sama aja kan artinya kayak 'aku', lagian ngapain sih mesti aku-kamu. Lo sendiri aja ga pernah ngomong aku-kamu ke gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Supernova untuk Renjana
Teen Fiction[ AKAN DI REVISI SETELAH COMPLETE] Ini tentang mereka ..Mereka yang mempunyai masa lalu masing-masing dengan cerita yang berbeda . Ini tentang mereka .. Yang tidak sengaja di pertemukan oleh semesta. Ini tentang mereka .. Yang saling mengobati agar...