Berita hilangnya putra kedua konglomerat Jeon Tae Joo menyeruak selama tiga pekan dan menjadi headline di semua media penyiaran Korea hampir satu bulan penuh, sebelum akhirnya menguar begitu saja tanpa pernah ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian maupun keluarga terkait nasib Jeon Taehyung.
Sebagian orang menanggapi kasus menghilangnya putra kedua salah satu orang paling berpengaruh di Korea itu tak ubahnya berita lain yang mendadak viral dan memang akan dilupakan begitu saja setelah berita lain menyeruak. Tetapi segelintir orang yang mengetahui fakta, bahwa Presdir Jeon adalah orang yang secara pribadi telah menutup mulut semua pihak terkait dalam penanganan kasus menghilangnya sang putra dengan jutaan won kekayaannya-dengan alasan masalah ini dapat memengaruhi bisnisnya jika terus digembar-gemborkan, memiliki pemikiran berbeda.
Segelintir orang-orang ini mulai membuat spekulasi jika Taehyung sengaja disingkirkan oleh keluarganya sendiri ke suatu tempat karena rumor menyebutkan bahwa ia bukan anak resmi dari Jeon Tae Joo.
Sementara kehidupan dinamis mulai kembali normal di Ibu Kota, di suatu tempat di wilayah pelabuhan Korea Selatan yang memiliki udara beraroma laut justru mengukir kisah berbeda. Jeon Taehyung yang telah dianggap mati oleh beberapa orang di luar sana, hampir selalu dipaksa menyaksikan semua pemberitaan mengenai dirinya melalui Tv yang diletakkan di dalam kamar isolasinya. Sementara ia hanya mampu berbaring di atas ranjang dengan kedua tangan terikat pada besi di sisi-sisi pembaringan, Taehyung tak bisa berhenti mengkhawatirkan apa yang telah orang-orang ini perbuat pada wajahnya.
Betapa tidak? Seluruh bagian kepala hingga wajah Taehyung kini terlilit perban dan hanya memiliki celah kecil pada kedua sisi mata, lubang hidung dan juga mulutnya sekadar untuk bernapas dan menyalurkan makanan. Sementara di atas permukaan kulitnya yang tertutup, Taehyung bisa merasakan perih bercampur panas yang luar biasa menyengat bila efek obat penahan sakitnya hilang.
Dan ketika berita terakhir tentang dirinya muncul dengan pengumuman wakil kepolisian yang menyatakan kasus hilangnya Jeon Taehyung resmi ditutup, air mata Taehyung tanpa sadar meleleh dan membasahi perban penutup wajahnya. Lalu, seorang pria empat puluh tahunan berkacamata yang selama ini Taehyung ketahui sebagai tersangka atas banyaknya tindakan pembedahan di wajahnya, terdengar tertawa di sisi ranjang sambil mematikan Tv.
"Manusia-manusia serakah itu sama sekali tidak tahu apa yang sudah mereka lakukan. Tanpa mereka sadari, mereka sebenarnya hanya akan membuat semuanya menjadi lebih mudah bagi kita, bukan begitu?" Ia berkata pada Taehyung usai puas tertawa.
Sementara Taehyung hanya terlihat berusaha meronta dari belenggu yang menahan kedua tangannya. Taehyung memang akan selalu meronta jika reaksi obat biusnya telah hilang. Entah karena kesakitan atau memang ingin berusaha kabur. Dokter gila ini sama sekali tidak peduli.
"Ayolah, berhenti menyia-nyiakan tenagamu. Ketika semua orang berusaha untuk melupakanmu, kau akan kuubah menjadi sosok baru yang lebih kuat dan akan kukirim ke sana pada waktu yang tepat untuk membalas dendam, Tuan muda Tae. Kau pasti akan berterima kasih padaku suatu saat nanti karena telah mengubahmu menjadi sedemikian indah dan mematikan. Jadi ... berhentilah meronta karena bukan aku penjahatnya!"
Taehyung tak menggubrisnya, terus saja meronta sambil meraung antara jengkel dan marah. Namun tetap saja semua usahanya seakan sia-sia, sebab ketika semakin ia meronta dan meraung, pria di depannya itu justru akan tertawa semakin keras dan lebih gila hingga suaranya mencemari ruangan yang dikelilingi dinding-dinding kaca tersebut.
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Descendants [21+ END]
FanfictionTentang tiga putra konglomerat yang terlahir dari wanita berbeda dan tidak saling akur: Jeon Seok Jin, Jeon Taehyung dan Jeon Jungkook. Jeon Taehyung harus berjuang sedari kecil untuk menyelamatkan diri dari orang-orang yang terus berusaha membunuhn...