Sejak meninggalkan ruangan genset, Jungook tampak gelisah menyembunyikan lehernya yang dipenuhi bercak kecokelatan. Young Gil tak lagi duduk di sisinya dan merengut di pojokan, sedangkan sebagai gantinya, Ru Na terlihat duduk mengisi tempatnya dan tampak memperlihatkan keakrabannya dengan Jungkook tanpa malu-malu.
"Dia benar-benar nenek sihir yang tangguh dan tak punya malu," komentar Ji Eun pelan dari belakang tempat Taehyung dan Jojo duduk, "kurasa pada akhirnya Bintang itu jatuh ke pelukannya."
Taehyung dan Jojo yang mendengarnya berkemam saling berpandangan sejenak sebelum menoleh ke arah kursi Jungkook. Terlihat, Ru Na tengah memeluk mesra lengan kiri Jungkook dan sesekali tertawa sambil menggodai tunangannya dengan menoel-noel hidung bangirnya, membuat Jungkook tidak berhenti tersenyum jengah.
Jojo kemudian berpaling pada Taehyung, ingin memastikan bagaimana ekspresinya menyaksikan pemandangan romantis itu. "Apa kau baik-baik saja melihatnya?" tanya Jojo sambil beraksi mencatat pelajaran yang tengah berlangsung.
Taehyung berhenti memperhatikan adiknya dan mengikuti Jojo melanjutkan tugasnya mencatat. "Jika akhirnya adikku bisa menerima pertunangannya, itu akan menjadi hal yang baik."
"Aku pikir juga begitu." Jojo membeo senang.
Tahyung tertarik untuk menolehnya, "Kenapa kau juga berpikir begitu?"
"Sebelumnya dia menyatakan cinta padaku dan tampak memaksa hingga aku merasa khawatir untuk menolaknya. Aku takut akan menyakiti perasaannya jadi aku belum menjawabnya sampai sekarang. Tapi, melihat dia bisa tersenyum kepada Ru Na sangat melegakan."
"Kau bermaksud menolaknya?" Taehyung penasaran. "Bukankah kau menyukainya?"
Jojo seketika tampak gelisah. Sial sekali, kenapa lelaki ini malah menggodanya setelah jelas-jelas dia mengetahui perasaannya dan bahkan berciuman dengannya di ruang kesehatan beberapa waktu lalu.
"Ai, kau tidak menjawab pertanyaanku?" Taehyung mendesak, berharap akan mendengar gadis itu menyatakan perasaan padanya, tetapi Jojo malah menyikutnya dan keduanya sama-sama terkekeh pelan.
*
Tidak ada kelas tambahan. Semua orang bernapas lega begitu pelajaran berakhir pukul 08.00 malam. Jungkook sudah berdiri di samping gerbang bersama Ru Na yang masih betah bergelayut pada lengannya selayaknya anak monyet, menunggu Taehyung dan Jojo yang berjalan lambat di belakang.
"Pulang ke rumahku saja," bujuk Ru Na, entah untuk yang keberapa kalinya sejak ia tahu tunangannya kabur dari rumah.
"Aku akan menginap di rumah V." Jawaban Jungkook masih sama.
Ru Na mendengkus. Dipikirnya lelaki itu sudah luluh setelah berciuman panas dengannya tadi siang, rupanya Jungkook tetap saja keras kepala. "Jika begitu aku akan ikut menginap di sana!" putusnya uring-uringan.
Jungkook sontak menatapnya keberatan. "Tidak bisa. Orang tuamu akan mencarimu nanti."
"Orang tuaku di Jepang, kau lupa?"
"Tetap saja, sekretaris keluargamu pasti akan melapor nanti."
Tak menjawab, Ru Na mengeluarkan ponsel dan menghubungi sekretaris pribadi yang selalu menemaninya di rumah, "Aku tidak akan pulang malam ini. Aku bersama Jungkook. Katakan aku menginap di luar bersamanya jika orang tuaku menghubungimu."
Jungkook menjambak rambutnya frustrasi sambil berjongkok sementara Ru Na kembali menyimpan ponselnya di dalam tas.
"Kenapa kau mengatakan akan menginap di luar bersamaku?" tanya Jungkook tak habis pikir. "Bagaimana kalau mereka salah paham menanggapinya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Descendants [21+ END]
FanfictionTentang tiga putra konglomerat yang terlahir dari wanita berbeda dan tidak saling akur: Jeon Seok Jin, Jeon Taehyung dan Jeon Jungkook. Jeon Taehyung harus berjuang sedari kecil untuk menyelamatkan diri dari orang-orang yang terus berusaha membunuhn...