Ponsel Seok Jin berdering bersamaan mobilnya membelok ke halaman kediaman Presdir Jeon, dan menjawabnya antusias begitu melihat nama siapa yang tertera di layar.
"Sepertinya, dia memang adikmu," kata Nam Joon melalui sambungan telepon. "Tuan Mo Myung bilang, remaja yang dilihatnya di mansion mewah itu memang anak dalam foto yang kau kirimkan padaku."
"Aku mengerti. Kau menghubungiku di saat yang tepat. Terima kasih." Seok Jin menutup panggilan dengan senyum kemenangan terkembang lebar di wajahnya. Namun hanya sekejap saja, kesenangan itu dibuyarkan oleh ketukan memburu pada jendela mobilnya yang baru saja terparkir.
Seok Jin menemukan Nyonya Liliana menggigit bibir khawatir di sisi luar, tampak tak sabar menunggu hingga ia keluar.
"Apa dia pulang denganmu?" Nyonya Liliana bertanya sambil celingukan ke arah pintu penumpang, dipenuhi harap akan melihat putra semata wayangnya menyusul turun.
"Aku tidak bisa menemukannya." Seok Jin menjawab seperlunya, dan hendak melangkah masuk ke dalam rumah saat dirasa gemitan Nyonya Liliana menahannya.
"Apa kau sungguh tidak melihatnya? Maksudku, dia sedang tidak begitu sehat. Larinya pasti tidak cukup cepat bila dibandingkan kau yang mengendarai mobil. Jungkookku--"
"Jika dia pergi dari rumah karena sedang kesal denganmu atau Ayah, kurasa ada baiknya kita membiarkannya sementara waktu." Seok Jin menukas sambil menarik tanganya dari pegangan sang ibu tiri.
Seok Jin bermaksud kembali berlalu namun sekali lagi, panggilan Nyonya Liliana berhasil menahannya, "Taehyung hilang saat pergi bersamamu, kan?"
Rahang Seok Jin sontak menggegat kuat. Jelas tidak merasa senang mendengar Nyonya Liliana tiba-tiba membahas masalah ini, jadi Seok Jin kembali menoleh. Memperlihatkan wajah dinginnya yang khas dan menakutkan.
"Aku mendengarnya dari beberapa orang, tapi aku tidak mengatakannya pada Ayahmu." Nyonya Liliana kembali berkata dengan berani. Berusaha menepis rasa takutnya terhadap putra tirinya yang terkenal diam-diam menghanyutkan ini.
"Maksudmu, orang-orang yang kau tugasi untuk memata-mataiku?" sarkas Seok Jin lugas.
Nyonya Liliana buru-buru menggeleng menyangkalnya, "Aku tidak menyuruh orang memata-mataimu, tapi mendengarnya dari beberapa mulut yang melihat kejadian hari itu. Kau kembali ke Korea dengan Taehyung tanpa memberi tahu Ayahmu dan dia tidak pernah keluar dari bandara."
"Jadi apa yang sebenarnya ingin kau bicarakan padaku?"
"Aku tidak peduli kalau kau membenci Taehyung dan ingin menyingkirkannya," tutur Nyonya Liliana dengan kedua mata berkaca-kaca yang tersamarkan keremangan malam, "tapi Jungkook, dia tidak bersalah apa pun padamu. Kau tahu pasti bukan aku yang menggoda Ayahmu. Dialah yang menipuku dengan mengaku sebagai duda dan meminangku. Kau tahu aku tidak bisa pergi setelah tahu ada Jungkook dalam rahimku dan dia...."
"Katakan saja langsung ke intinya." Seok Jin menukas lagi, nadanya memperdengarkan kalau dia mulai kehilangan kesabaran.
Nyonya Liliana mengusap air matanya yang berhasil lolos sambil menggigit bibir sebelum melanjutkan, "Kau tidak sengaja berbohong padaku dengan berkata 'tidak bisa menemukan Jungkook' sebagaimana yang kau lakukan terhadap Taehyung, kan? Kau tidak berniat mencelakai Jungkookku, kan?"
"Sinting! Kau pikir kenapa aku bisa pulang selarut ini, uh? Kau menyuruhku mengejarnya dan menuduhku mencelakainya pada kesempatan lain? Jika tidak percaya padaku, pergi dan cari saja dia sendiri. Dasar merepotkan!" pungkas Seok Jin dan benar-benar berlalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Descendants [21+ END]
FanfictionTentang tiga putra konglomerat yang terlahir dari wanita berbeda dan tidak saling akur: Jeon Seok Jin, Jeon Taehyung dan Jeon Jungkook. Jeon Taehyung harus berjuang sedari kecil untuk menyelamatkan diri dari orang-orang yang terus berusaha membunuhn...