Kim Jojo tiba di rumahnya pada pukul 08.30 KST, dan hampir terkena serangan jantung ketika melihat keberadaan sosok ber-capuchon hitam tengah duduk menyerupai hantu di ruang menonton Tv rumahnya sembari menghadap layar kaca.
Mengira sosok itu adalah seorang penyusup, Jojo mengambil piala miliknya yang terpajang di atas bufet di dekat pintu dan berjalan sambil mengendap-endap mendekatinya. Kim Jojo berencana untuk menyerang sosok itu setelah nanti berhasil menjangkaunya. Tetapi sebelum niatnya terlaksana, Jojo malah kembali dikejutkan dengan kemunculan sang ayah yang tiba-tiba berdiri di hadapannya sambil merentangkan kedua tangan.
"Apa yang akan kau lakukan dengan pialamu itu, heum?" bisik Kim Sang Min sembari tersenyum janggal pada putrinya yang masih sibuk mengambil napas dan mengelus dadanya yang hampir meledak dua kali lantaran terkejut.
Jojo mengembuskan napas berat belum sanggup berkata-kata, menunjuk ke arah sosok yang masih bergeming di tempatnya duduk menghadap Tv.
"Ah, dia putra temanku yang akan tinggal bersama kita mulai sekarang. Mari, kuperkenalkan padanya." Kim Sang Min mengambil piala dari tangan Jojo sebelum menyeret putrinya itu mendekat pada sang tamu.
"Apa Appa serius akan membiarkan seorang lelaki asing tinggal bersamaku di sini?" Jojo berbisik kepada ayahnya dalam perjalanan mereka. Namun anehnya, pria yang biasanya selalu protektif itu tidak memberinya respons selain tersenyum. Yah, malam ini Kim Sang Min terlalu banyak tersenyum dan sejujurnya itu malah menimbulkan perasaan takut di benak Jojo.
"V, ini putriku yang tadi kuceritakan padamu. Dia Kim Jojo, putriku satu-satunya yang paling cantik di dunia."
Jojo menyikut perut sang ayah menanggapi ocehannya tentang kecantikannya. Bukan tanpa alasan Jojo melakukannya. Kim Sang Min tidak cukup sekali dua kali ini mempermalukannya di depan orang baru yang Jojo temui. Lelaki itu akan dengan sangat percaya diri mengatakan kepada orang-orang jika putrinya adalah wanita paling cantik di dunia meski kenyataannya Jojo adalah gadis tomboy yang bahkan sangat jarang menyisir rambutnya, dan itu benar-benar memalukan.
"Perkenalkan dirimu padanya, Nak." Kim Sang Min kembali tersenyum menatapnya.
Mau tak mau, Jojo mengulurkan tangan kanannya terlebih dulu karena sosok ber-capuchon ini tidak kunjung mengulurkan tangan bahkan tidak mau membuka penutup kepalanya sekadar untuk menunjukkan wajahnya yang tersembunyi. Dan yang lebih menyebalkan, bahkan setelah Jojo mengalah dengan mengulurkan tangan terlebih dulu, Jeon Tehyung yang diperkenalkan sebagai V itu tak jua menyambut uluran tangannya hingga akhirnya Jojo memutuskan menarik kembali tangannya.
"Terserah kau saja lah. Tapi ... jika kau bertamu ke rumah seseorang apalagi ingin menumpang tinggal di rumahnya, bukankah seharusnya kau bisa bersikap sedikit lebih sopan pada Tuan rumah?" sarkas Jojo tajam sambil melipat tangan ke dada. Mengabaikan ayahnya yang beberapa kali memberinya isyarat agar tidak bersikap kasar sebagaimana sikap yang selama ini selalu Jojo perlihatkan kepada orang-orang yang dianggapnya menyebalkan.
"Hya, Anakku, kenapa kau sangat kasar pada tamu kita? V memang tidak mudah akrab dengan orang baru. Kau tidak perlu bersikap kasar padanya hanya karena dia seorang introvert." Sang Min menepuk bahu putrinya beberapa kali mencoba menenangkannya. Tetapi sekali lagi, Jojo menyikutnya.
"Introvert dan tidak beretika itu sesuatu yang berbeda. Aku memiliki banyak teman introvert tapi mereka masih menjawab saat diajak bicara. Selain itu, dia seharusnya juga tidak menutupi kepalanya dengan capuchon seperti ini saat bertamu ke rumah orang." Sambil mengatakannya, Jojo menjawat capuchon Taehyung dan menariknya ke belakang hingga menampilkan keseluruhan kepala pemuda yang masih menunduk itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Descendants [21+ END]
FanficTentang tiga putra konglomerat yang terlahir dari wanita berbeda dan tidak saling akur: Jeon Seok Jin, Jeon Taehyung dan Jeon Jungkook. Jeon Taehyung harus berjuang sedari kecil untuk menyelamatkan diri dari orang-orang yang terus berusaha membunuhn...