Bagian 44. (Perdamaian)

345 37 23
                                    

Akhir pekan cuaca begitu cerah. Jungkook dan Taehyung sudah siap dengan tas punggung besar mereka, berdiri di ruang tamu apartemen Seok Jin, menunggunya yang masih harus diseret paksa oleh Jiang Lulu agar mau beranjak dari tempat tidur.

"Kenapa kau pemalas sekali? Adik-adikmu sudah menunggu dari tadi," cerewet Jiang Lulu yang terdengar sampai ke ruang tamu.

"Astaga, aku hanya ingin tidur di akhir pekan ini. Siapa orang bodoh kurang kerjaan yang mengusulkan untuk pergi kamping dan merusak rencana indah akhir pekanku?" Seok Jin terdengar balas mengomel dengan suaranya yang khas seperti orang yang berbicara dalam tidur.

Di luar, Jungkook menoleh Taehyung sambil menyeringai, "Kaulah orang bodoh dan kurang kerjaan yang dia maksud. Kau memang benar-benar kurang kerjaan dengan menggagas ide untuk berkemah di akhir pekan."

Taehyung tidak menanggapinya, hanya menarik jail topi baseball yang Jungkook kenakan sampai menutupi setengah wajahnya lalu tergelak dan menjauhi sang adik sebelum Jungkook balas memukulnya.

Taehyung berjalan mendekati kolam renang. Menunggu Seok Jin bersiap selama hampir empat puluh menit lamanya sambil melamun. Memikirkan Jojo yang masih ngambek pasca insiden kejailannya tempo hari, dan ditambah Taehyung menolak pergi berkencan di akhir pekan karena ingin menghabiskan waktu dengan kedua saudaranya. Melipatgandakan kekesalan Jojo hingga menyerupai gundukan batu yang membentuk gunung Hallasan.

"Hati-hati di jalan!" Jiang Lulu melambaikan tangan melepas kepergian ketiga pangeran tampan itu.

Seok Jin masih setengah tidur, tidak membalas lambaian tangan calon istrinya dan melemparkan kunci mobil yang diserahkan Jungkook padanya, mengopernya pada Taehyung sebelum menyusup ke kursi penumpang bagian belakang Suv merah-koleksi salah satu ayahnya yang hari ini Taehyung pinjam untuk mengakomodasi perjalanannya.

Seok Jin menolak mengemudi lantaran masih ingin meneruskan tidurnya dalam perjalanan. Sementara Jungkook berkilah bukan kewajibannya mengemudi karena usulan kamping tak pernah keluar dari mulutnya. Akhirnya, Taehyung mengalah.

*
(Seoul Grand Park Campground dari depan. Picts diambil pas saya lagi ngayal ke sana alias googling😅)

Lima belas koma lima kilometer, jarak yang harus ditempuh untuk bisa sampai ke Seoul Grand Park Campground dari kediaman Seok Jin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lima belas koma lima kilometer, jarak yang harus ditempuh untuk bisa sampai ke Seoul Grand Park Campground dari kediaman Seok Jin. Di akhir pekan tempat itu sangat ramai oleh pengunjung, dan membutuhkan keahlian dalam mengemudi agar bisa memarkirkan mobil tanpa membuatnya bersenggolan dengan kendaraan lain di area parkir yang sempit.

Taehyung bukan termasuk ahlinya dalam soal mengemudi, hampir menabrak sedan mewah di depannya kalau saja Jungkook tidak sempat meneriakinya agar menginjak pedal rem. Sementara itu, Seok Jin yang kepalanya terbentur kaca jendela akibat guncangan mobilnya yang direm mendadak, akhirnya terbangun diiringi erang kesakitan dan mengumpat.

Descendants [21+ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang